KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memuji kreativitas Rudi Eko Prasetyo, Ketua Relawan Cinta Lingkungan (RCL) Kota Batu yang menyulap popok bekas menjadi barang kerajinan yang beraneka ragam. Pujian Gubernur Khofifah terlontar saat meninjau stan Kota Batu di acara Hari Peduli Sampah Nasional di Taman Rekreasi Sengkaling, Selasa (18/2).
"Alhamdulillah, bu gubernur sangat mengapresiasi hasil kerajinan yang kami buat dari barang-barang bekas, utamanya popok. Beliau berharap penanganan sampah bukan hanya sekadar dilisankan saja tetapi bagaimana memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai," ujar Rudi Eko Prasetyo kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (18/2) sore.
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Gubernur Khofifah, kata Rudi, berpesan agar pengelolaan sampah popok menjadi barang kerajinan terus ditingkatkan dengan membuat produk baru agar sampah popok bisa tertangani dengan baik dan bisa dimanfaatkan.
Ia mengikuti peringatan hari peduli sampah nasional didampingi komunitas bank sampah Kartini Sejati, Kadis LH Kota Batu, dan Reaksi Cepat penanganan sampah Kota Batu.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
Menurutnya, barang kerajinan yang terbuat dari popok bekas itu antara lain disulap miniatur sejumlah binatang seperti menjangan dan itik. Ada juga miniatur bonsai dan dibuat pot tanaman hias dan sayuran.
"Kreasi ini berangkat dari persoalan sampah, khususnya jenis popok yang sangat berbahaya bagi lingkungan jika dibuang sembarangan. Sebab, sampah jenis ini bisa hancur dalam jangka waktu lama, bisa seratus tahun. Daripada mengganggu lingkungan, akhirnya saya mencari ide untuk memanfaatkannya menjadi barang berharga," jelas Rudi.
Ia menjelaskan, proses daur ulang sampah popok ini sudah berlangsung 2 tahun. Awalnya, yang didaur ulang adalah bahan baku handuk, selimut bekas. Namun, akhirnya ia beralih ke popok bayi karena bahan bakunya lebih mudah. Pihaknya sudah bekerja sama dengan PKK, Posyandu, dan bank sampah yang sudah ada di tiap desa dan kelurahan di Kota Batu.
Baca Juga: Ringankan Korban Gempa Bawean, Kabama Galang Bantuan
"Alhamdulillah, proses daur ulang sampah popok ini sudah kami sosialisasikan ke 24 desa dan kelurahan di Kota Batu, termasuk ke sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur. Harapan saya, selain ini bisa menambah income pendapatan keluarga, juga bisa mengatasi persoalan sampah popok yang sangat susah penguraiannya," terangnya.
Saat ini, Rudi berproduksi di rumahnya sendiri di jalan Aji Mustofa Dusun Klerek RT 02 RW 02 Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Modal awal yang ia gunakan Rp 2 juta. Ia memproduksi berbagai variasi dengan harga antara Rp 10 ribu untuk ukuran 15 cm, hingga ada harga yang mencapai Rp 3 juta sampai Rp 5 juta untuk miniatur patung. Sedangkan bonsai antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. (asa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News