KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Genderang 'perang' Pilbup Kediri 2020 yang sesungguhnya, sebenarnya baru ditabuh pada bulan Juni 2020, saat KPU Kabupaten Kediri membuka pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri. Namun, beberapa bakal calon bupati dan wakil bupati Kediri sudah pada berguguran sebelum pertandingan sesungguhnya dimulai.
Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, bakal calon bupati dan wakil bupati Kediri yang lebih dulu gugur adalah dari jalur perorangan. Dengan alasan tak mampu mengumpulkan dukungan minimal, berupa foto kopi KTP sebanyak 79.715.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi DPB KPU Kediri, Jumlah Pemilih di Bulan September Turun 931 Orang
Mereka jauh-jauh sudah mengangkat bendera putih tanda menyerah. Mereka adalah Subani-Burhanuddin, Joko Riyanto-Edi Purnomo, dan terakhir adalah Rahmat Mahmudi.
Bakal Calon Bupati Kediri lain yang juga lebih dulu gugur adalah Supadi. Bakal calon bupati yang namanya sempat melejit karena akan diusung oleh tiga partai, PKB, Gerindra, dan PAN ini, harus masuk tahanan Polres Kediri Kota karena tersandung gelar akademik palsu dan diancam hukuman penjara selama 10 tahun.
Praktis, Supadi tidak bisa bergerak lagi. Padahal sebelumnya, nama Kepala Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan ini, digadang-gadang oleh pendukungnya untuk bisa menjadi Bupati Kediri menggantikan dr. Hj. Haryanti Sutrisno yang tidak bisa maju lagi karena sudah 2 periode penjabat.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Laksanakan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan 2021
Kabar terbaru, Bacabup dan Bacawabup Kediri yang juga gugur di tengah jalan adalah pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Mujahid-Eko Ediono. Pasangan ini, memilih untuk tidak melanjutkan perjuangan, karena merasa sudah tidak punya partai yang bakal mengusungnya.
Eko Ediono saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini peluangnya untuk terus maju sangat lah tipis. Tapi Eko menegaskan bahwa pasangan Mujahid-Eko Ediono tidak mundur. Hanya mereka mengakui peluangnya mendapat rekom dari partai hampir tidak ada.
Hal yang sama juga dilakukan oleh bakal calon Bupati Kediri 2020, Sapta Andaruisworo. Mantan Ketua KPU Kabupaten Kediri itu juga memilih tidak meneruskan proses pencalonannya lewat PDI Perjuangan. Melalui laman Facebooknya, kandidat Doktor Unibraw tersebut menyatakan kurang bergairah lagi meneruskan kontestasi pencalonan.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Raih Juara 3 Kategori Penggunaan Sirekap
"Mencermati situasi dan dinamika politik yang berkembang saat ini menjelang pelaksanaan Pilkada, khususnya di Kediri, secara pribadi dan personal "mohon maaf", saya semakin kurang bergairah lagi dalam meneruskan kontestasi pencalonan, terlepas rekomendasi ini mau diturunkan kepada siapa saja tentunya belum ada yang tahu," tulis Sapta di laman Facebooknya tertanggal 23 Februari 2020.
Apakah akan ada bakal calon Bupati Kediri yang berguguran lagi, di tengah kerasnya kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020 ini? Kita tunggu babak berikutnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News