
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Surabaya mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan waspada dalam menghadapi isu penculikan anak yang kembali mencuat di berbagai daerah. Pemkot juga meminta warga agar tidak termakan isu hoax.
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat BPB Linmas Pemkot Surabaya Eko Yudi memastikan bahwa pihak kecamatan dan kelurahan sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat. Surat edaran itu sudah disebarluaskan sejak Bulan November 2019 lalu.
Baca Juga: Peringatan HPN 2025, PWI Jatim Gelar Jalan Sehat Bersama Wartawan di Taman Apsari
“Jadi, sekali lagi kami imbau warga tetap waspada, tapi juga harus tenang supaya tidak termakan hoax. Waspada harus, tapi harus tetap tenang dan tidak boleh main hakim sendiri,” kata Eko saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (25/2).
Eko memastikan bahwa BPB Linmas sudah menginstruksikan kepada para Kasatgas (Kepala Satuan Tugas) Linmas untuk keliling ke sekolah-sekolah, terutama PAUD, TK, dan SD. Adapun jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang atau setara dengan jumlah kelurahan.
“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, di mana anak-anaknya naik antar jemput,” ucapnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Sebut Stok Pangan Jelang Ramadan 2025 Terkendali
Kendati kasus penculikan anak terjadi di luar daerah. Namun menurutnya, kewaspadaan harus tetap dilakukan.
"Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya. Atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat,” imbuhnya.
Kabid Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Aries Hilmi memastikan bahwa pihaknya sudah meminta pihak keamanan dan guru sekolah untuk selalu memastikan keluarga yang menjemput anak-anak. Bahkan, apabila penjemput itu bukan orang yang biasanya menjemput, diminta untuk tetap ditahan dulu untuk menjaga keamanannya.
Baca Juga: Tak Terima Diviralkan Selingkuh, Sembunyikan Wanita di Kolong Meja, Camat Asemrowo Bakal Lapor Polda
“Misal, orangnya mengatakan, kalau dirinya disuruh mamanya. Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini,” harapnya.
Di samping itu, Dinas Pendidikan sudah mengadakan pelatihan bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya soal antisipasi penculikan anak. Dalam pelatihan itu, pihak keamanan, guru, dan kepala sekolah dilatih untuk mengenali gerak-gerik orang yang mencurigakan.
“Jadi, ketika anak-anak berada di sekolah, sudah kami lakukan antisipasinya. Namun kami juga berharap pihak orang tua juga menjaga anak-anak ketika berada di rumahnya masing-masing,” pungkasnya.
Baca Juga: Marak Pengemudi Mabuk Sebabkan Laka di Surabaya, Pemkot Bakal Tetapkan Aturan ini untuk RHU
Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga DP5A Antok Handiyono mengatakan pihaknya sudah menggelar berbagai pembinaan di sekolah-sekolah dan juga pembinaan kepada remaja dan keluarga. Intinya, pembinaan itu diharapkan dapat membangun kedekatan orang tua dengan anak-anaknya.
“Kami juga selalu menyampaikan kepada pihak keluarga untuk tidak membiarkan anak-anaknya bermain sendirian,” kata Antok.
Dalam setiap pembinaan, anak-anak juga selalu diminta berani menolak pemberian orang yang tidak dikenal. Selain itu, sosialisasi dan pembinaan kepada remaja juga menyasar tentang anggota tubuh mana saja yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. (ian/rev)
Baca Juga: Preman Getok Tarif Parkir KBS Rp45 Ribu, Polsek Wonokromo Tuding Pihak ini Tak Tegas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News