KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Menjaga Kota Mojokerto dari segala permasalahan sosial tentunya dibutuhkan kekompakan antara pimpinan dan seluruh elemen masyarakat.
Untuk itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari kembali bersilaturahim dalam rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Rumah Rakyat, Jalan Hayam Wuruk Nomor 50, Rabu (26/2).
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Rapat silaturahim ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria, tiga pimpinan DPRD Kota, kepala Kejari, dandim 0815, polres Kota Mojokerto, kepala BNNK, dan OPD,
"Kami dihadapkan pada upaya menyikapi dinamika masalah sosial kemasyarakatan yang terjadi akhir-akhir ini. Di mana telah menimbulkan suasana kurang kondusif bagi kehidupan masyarakat maupun kegiatan dunia usaha di Kota Mojokerto," kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Adapun permasalahan yang kerap terjadi di antaranya, masih tingginya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, peredaran gelap dan konsumsi minuman keras. Termasuk di dalamnya konsumsi miras oplosan, aksi-aksi premanisme dan anarkisme yang terkadang sudah merambah ke lembaga-lembaga pendidikan.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
"Kemudian kekerasan pada perempuan dan anak, pergaulan bebas, potensi berkembangnya penyimpangan perilaku seksual (LGBT/ lesbian, gay, biseksual dan transgender), dan prostitusi," ungkapnya.
Dalam sejarah perjalanan revolusi industri, dari mulai revolusi industri 0.1 sampai revolusi industri 4.0, selain membawa dampak positif juga selalu disertai dampak negatif masalah sosial yang tidak terelakkan.
"Oleh karena itu, diperlukan berbagai kreativitas penanganan masalah sosial pada era milenial ini, antara lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan dunia digital dalam pemberian pelayanan sosial," jelas Ning Ita.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Menurut wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, menjaga kondusifitas merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu, Forkopimda maupun Forkopimcam yang didukung peran serta aktif forum-forum yang ada di Kota Mojokerto.
"Seperti forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM), forum pembauran kebangsaan (FPK), forum kerukunan umat beragama (FKUB), segenap anggota Babinsa yang tersebar di setiap kelurahan, serta tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, bisa terus menggalang sinergi bersatu padu," pungkasnya. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News