Di Depan Ribuan Muslimat NU, Kiai Asep: Kalimat Laahawla Tangkal Virus Corona

Di Depan Ribuan Muslimat NU, Kiai Asep: Kalimat Laahawla Tangkal Virus Corona Ribuan ibu-ibu Muslimat NU masih rela hadir pada acara Tahlil dan Pengajian Akbar yang digelar Muslimat NU Kabupaten Mojokerto di kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto, Ahad (15/2/2020). foto: bangsaonline.com

“Tapi Mesir punya Universitas Al-Azhar yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa di seluruh dunia. Akhirnya Mesir lebih terkenal dan hebat dari kita,” kata ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu penuh optimistis.

Dr Baiq Mulianah, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tampil sebagai penceramah terakhir membenarkan apa yang disampaikan Kiai Asep Saifuddin Chalim dan Ustadz Yusuf Mansur. Ia juga mengaku telah membutkikan kekuatan doa dalam mengantar sukses dirinya. Ia tak menyangka akan ditunjuk sebagai Rektor UNU NTB. Tapi, kata dia, semua ini berkat Allah SWT.

“Jadi semua Allah yang mengatur sehingga hari ini pun saya bisa ada di sini di depan ibu-ibu,” kata Ketua Pergunu dan Sekretaris PW NU NTB itu.

Bahkan ia mengaku awalnya sempat diragukan ketika ditunjuk memimpin UNU NTB. Terutama karena ia perempuan. Tapi - lagi-lagi – berkat doa dan pertolongan Allah, hanya selang empat tahun UNU telah punya sekitar 1.500 mahasiswa. “Saya kemarin baru mewisuda pertama mahasiswa UNU NTB,” katanya disambut tepuk tangan ribuan ibu-ibu NU.

Ia juga menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Mansyuriah Ta’limusyibyan Bonder Lombok Tengah NTB untuk menggantikan suaminya, TGH A Taqiuddin Mansyur, yang wafat. Menurut dia, semua itu diatur oleh Allah SWT. “Santrinya sekitar 2.500,” kata Baiq yang disambut tepuk tangan lagi.

Yang kocak, ketika penceramah KH Rahmat Afandi tampil. Muballigh asal Pasuruan itu membuat ibu-ibu tak henti-henti tertawa berkat ceramahnya yang lucu. Temanya sederhana soal pentingnya kejujuran dan kerukunan. “Ibu-ibu kalau rukun bisa duduk bersama seperti sekarang ini,” katanya. “Ibu-ibu kalau rukun juga bisa ngerasani kiainya secara bersama-sama,” katanya. Kontan ibu-ibu tertawa.

Ia juga mengungkap pengalaman pribadinya. Ia mengaku pernah diundang ceramah dan diberi amplop berisi uang Rp 300 ribu. Uang itu ia simpan di dalam kaos kaki agar tak ketahuan istrinya. Tenyata ia lupa. “Kaos kaki saya dicuci oleh istri saya,” katanya disambut tawa ibu-ibu. “Ini akibatnya kalau tak jujur,” katanya.

Sementara Muhammad Al-Barra, putra Kiai Asep Saifuddin Chalim yang kini calon wakil bupati Mojokerto mengungkap peran penting seorang ibu. Ia bercerita sebuah hadits ketika Rasulullah ditanya sahabat siapa yang harus dihormati. Rasulullah, kata Gus Bara – panggilan akrab Muhammad Al- Barra – selalu menjawab: ibumu hingga tiga kali. “Baru setelah menjawab ibumu hingga tiga kali, Nabi menjawab ayahmu,” kata Gus Barra.

Tidak hanya itu. “Doa seorang ibu bisa menembus langit ketujuh,” kata Gus Barra yang alumnus Unvniersitas Al-Azhar Mesir sembari menyampaikan terima kasih kepada para ibu-ibu NU yang hadir. “Kata panitia jumlah ibu-ibu yang hadir 13.000 sampai 14.000 orang,” katanya.

Ketua NU Mojokerto Istatik membantah acara Tahlil dan Pengajian Akbar ini digelar untuk kepentingan Pilkada. Menurut dia, acara ini sudah dirancang sejak sembilan bulan lalu

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Pawaransa yang dijadwal hadir ternyata tak datang. Ketua Umum PP NU itu rapat mendadak di Gedung Grahadi terkait kasus virus corona. (MA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO