KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Akibat tanah retak di Dusun Badut, Desa Jugo, Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, beberapa warga sudah seminggu ini harus tidur di barak pengungsian yang sebelumnya dibangun BPBD Kabupaten Kediri.
Yoko Prasetyo, Ketua RT 05 / RW 01 Dusun Badut, menjelaskan bahwa di RT-nya ada 6 rumah yang dihuni oleh 18 orang. Saat ini mereka memilih mengungsi.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Takut terjadi longsor secara tiba-tiba, bila malam hari, kami mengungsi di barak pengungsian. Bahkan ada warga yang sudah seminggu ini siang malam tidur di barak, karena istrinya sedang hamil tua," kata Yoko, Sabtu (21/3).
Menurut Yoko, keretakan tanah sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2017 lalu. Tapi warga tidak terlalu khawatir, karena awalnya memang hanya sedikit. "Tapi saat ini keretakan sudah panjang, sekitar 100 meter. Makanya bila malam, lebih-lebih bertepatan dengan hujan, kami akan mengungsi ke barak pengungsian," terang Yoko.
Masih menurut Yoko, saat ini warga juga sudah dibantu oleh BPBD Kabupaten Kediri berupa barak pengungsian, tangki air, toilet, matras untuk tidur. "Harapan kami, Pemerintah juga membantu kebutuhan hidup seperti beras dan laut pauk, mengingat ada warganya yang tidak bisa bekerja selama seminggu ini," kata Yoko.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sementara itu, Sunaryo, 35, warga Badut, mengaku sudah semingguan ini dirinya terpaksa harus tidur di barak pengungsian. "Sudah seminggu ini saya terpaksa mengungsi di barak ini. Kalau tetap tinggal di rumah, selain takut longsor, juga akan kesulitan bila sewaktu-waktu istri saya melahirkan," kata Sunaryo.
Menurut Sunaryo, Pemerintah memang sudah membantu bak air toilet dan matras untuk tidur. "Bila ada, kami minta dibantu alat masak, dan makanan. Karena sudah seminggu ini kami tidak bisa bekerja," tambah Sunaryo yang sehari-harinya mengaku bekerja sebagai pencari rebung di hutan ini.
Sebelumnya, Komandan URC PB BPBD Kabupaten Kediri, Windoko S, menuturkan bahwa sejak tahun 2017 lalu pihaknya sudah memantau perkembangan area yang retak itu dari waktu ke waktu.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
"Akibat keretakan tanah tersebut, 2 dari 6 rumah warga mengalami retak pada pondasi dan dinding rumahnya. Kami akan membantu membuatkan tempat untuk pengungsian sementara, serta mengirim bantuan berupa logistik dan kebutuhan lainnya," ujar Windoko. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News