APD Petugas Medis RSUD Minim

APD Petugas Medis RSUD Minim Forkopimda ketika meninjau kesiapan RSUD Prof dr. Soekandar menghadapi corona.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Forkopimda Kabupaten Mojokerto meninjau kesiapan alat pelindung diri (APD) di RSUD dr Soekandar Mojosari. Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh, melakukan evaluasi kesiapsiagaan pencegahan , Minggu (22/3) pagi, di Posko Siaga di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.

Turut mendampingi bupati, Kapolres Mojokerto AKBP Feby Dapot Parlindungan Hutagalung, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto, Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, OPD Kabupaten Mojokerto

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Djatmiko, pada pertemuan ini menjabarkan beberapa hal terkait kesiapsiagaan tim gugus tugas Kabupaten Mojokerto. Termasuk kabar teranyar jumlah orang dalam risiko (ODR), orang dalam pengawasan (ODP), serta pasien dalam pengawasan (PDP).

“Dapat kami sampaikan ada 125 ODR, 14 ODP, serta 6 PDP untuk saat ini. Kita akan pantau terus. Untuk rapid test (test massal), diutamakan yang PDP,” kata Djatmiko.

Djatmiko juga melaporkan persediaan masker saat ini, termasuk ketersediaan alat pelindung diri (APD). Mantan Direktur RSUD Prof. dr. Soekandar ini melaporkan bahwa ketersediaan APD tersebut masih terbatas, terutama bagi tenaga medis.

Meski pihaknya telah menganggarkan sejumlah dana, namun pemenuhan APD belum maksimal dikarenakan kelangkaan barang di tengah kondisi seperti ini. Tak lupa Djatmiko menjelaskan kabar yang beredar luas terkait Avigan dan Chloroquine, yang diwartakan sebagai obat .

“Kami apresiasi rekan-rekan medis yang berjuang di tengah keterbatasan APD, bahkan ada yang terpaksa pakai jas hujan. Anggaran sudah siap senilai kurang lebih Rp 3,8 miliar, tapi barangnya yang memang terbatas. Namun, dengan kerjas ama tim gugus tugas, itu akan segera kita atasi. Untuk Avigan dan Chloroquine, dapat saya tegaskan bahwa itu tidak dapat digunakan sembarangan,” tegas Djatmiko.

Kapolres dan Kapolres Kota, menyampaikan arahan senada terkait pencegahan . Setelah terbit maklumat dari pusat yang salah satu itemnya adalah tidak mengadakan dan menghindari kerumunan massa di tengah wabah , diharapkan imbauan tersebut dapat dipatuhi oleh semua masyarakat. Mengingat keadaan cukup mendesak saat ini. Terlebih lagi sebaran tidak dapat dikendalikan.

“Imbauan sudah jelas. Saat ini, kita memang diharapkan untuk patuh. Kita juga harus melaksanakan pemantauan secara intens, termasuk informasi-informasi penting secara berkala dan update. Akan sangat baik jika ada grup khusus untuk komunikasi tim gugus tugas,” kata AKBP Feby DP Hutagalung.

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Didik Chusnul Yakin, menambahkan beberapa arahan yang sudah dijabarkan. Salah satunya pemanfaatan dana desa (DD), yang dalam situasi ini bisa digunakan untuk pencegahan .

“Saya rasa evaluasi hari ini sangat jelas dan tegas. Saya ingin menambahkan pula bahwa di situasi seperti ini, DD bisa digunakan sabagai salah satu alat sekaligus sarana pencegahan . Seperti membeli alat sanitasi, ADP, dan berbagai kelengkapan pendukung,” terang Didik.

Sebelum evaluasi dan laporan dijabarkan satu per satu, Bupati Pungkasiadi mengaku akan terus berkomitmen memerangi bersama-sama. Dirinya dan jajaran akan terus memonitor tim gugus tugas .

“Senin lalu kita sudah buat beberapa keputusan terkait kesiapsiagaan . Kita sedang berperang saat ini, kita sama-sama melawan. Kita sudah putuskan akan memantau terus selama 14 hari. Saya juga ingin apresiasi usaha pemberitahuan informasi ke masyarakat dengan model ledang (mobil penerangan informasi keliling), itu sangat bagus disamping usaha-usaha kita yang lain,” kata bupati pada arahan. (yep) 

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO