GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Corona (Covid-19) Pemkab Gresik, Saifudin Ghozali mengungkapkan, bahwa orang dalam risiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (Covid-19), jumlahnya terus meningkat.
Hingga Minggu (22/3), tercatat ODR mencapai 620 orang, ODP 25 orang, dan PDP 7 orang.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Untuk itu, kami meminta masyarakat Kabupaten Gresik terus waspada terhadap sebaran Covid-19," ujar Saifudin Ghozali, mendampungi Kepala Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupatan Gresik Nadlif kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (23/3).
Menurut Ghozali, Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memantau perkembangannya, terutama bagi pasien yang baru masuk ruang isolasi di rumah sakit.
Namun demikian Ghozali meminta masyarakat tak panik berlebihan atas peningkatan orang yang ODR, ODP, dan PDP tersebut. "Kita harus secara bersama-sama melawan Corona sekarang hingga habis," ajak Kepala Dinkes Gresik ini.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Ghozali mengungkapkan, tren jumlah ODR, ODP, dan PDP yang terus naik, sangat berpotensi untuk menetapkan Kabupaten Gresik "Darurat Corona".
Hal ini disebabkan beberapa faktor. Yaitu, posisi Gresik yang tidak ada jarak dengan Kota Surabaya, di mana Surabaya sudah masuk zona merah dengan 20 positif Corona hingga Minggu (22/3).
Kemudian, Gresik adalah daerah dengan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI ) yang luar biasa banyak, dan Gresik adalah perlintasan dagang, di mana banyak tenaga kerja asing (TKA) dan orang-orang pendatang dari luar daerah yang bekerja di Gresik.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Untuk itu, tambah Ghozali, tim Gugus Tugas Corona Pemkab Gresik mengimbau kepada masyarakat agar menghindari potensi-potensi penularan, yaitu di tempat kerumunan massa, banyak orang, dan acara-acara yang mendatangkan massa.
"Jaga kontak dengan orang lain, tidak usah salaman (berjabat tangan), cipika cipiki, atau tindakan lain yang bisa menjadi perantara penularan Corona. Kami meminta masyarakat mengikuti instruksi Presiden RI Joko Widodo agar bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah," terangnya.
"Selain itu, langkah lain yang harus dilakukan adalah menjaga diri dan keluarga dengan pola hidup perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), sesering mungkin cuci tangan pakai sabun dan air bersih yang mengalir, hindari stres, istirahat yang cukup 6 s/d 8 jam sehari, makan-makanan yang bergizi dan seimbang, serta olahraga yang cukup," tambahnya.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
"Kami meminta masyarakat tetap tenang tapi wajib waspada. Jangan panik berlebihan. Selalu berdoa dan berdoa kepada Allah SWT. Semoga kita semua warga Gresik selalu dalam lindungan Allah SWT," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News