BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Blitar langsung melakukan pelacakan sejumlah orang yang sempat berkomunikasi dengan pasien positif Covid-19.
Pelacakan ini dilakukan karena sebelumnya warga Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar yang positif Covid-19 tersebut sempat berinteraksi dengan warga Kota Blitar dan sempat memeriksakan diri di rumah sakit swasta di Kota Blitar.
Baca Juga: KPU Respons Laporan Warga ke Bawaslu soal Loloskan Mantan Napi Jadi Calon Wali Kota Blitar
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, dari hasil pemetaan ada enam warga Kota Blitar yang melakukan kontak dengan pasien positif virus Corona.
Enam orang itu di antaranya empat warga di wilayah Kecamatan Kepanjenkidul dan dua warga di wilayah Kecamatan Sananwetan.
Empat warga Kepanjenkidul merupakan keluarga pasien, sedangkan dua orang di wilayah Sananwetan merupakan mahasiswa perguruan tinggi kesehatan di Kota Blitar. "Orang-orang yang kontak dengan pasien kami minta karantina mandiri," kata Hakim, Senin (23/3).
Baca Juga: Jelang Pilwali Blitar 2024, KPU Lakukan Sortir dan Lipat Kotak Suara
Sementara di rumah sakit swasta, pasien sempat dirujuk. Kata Hakim, Pemkot Blitar juga meminta tim kesehatan untuk karantina mandiri di rumah. Ada lima tim kesehatan terdiri atas empat perawat dan satu dokter yang menangani pasien.
"Pasien sempat menjalani perawatan di RSI Aminah. Tim kesehatan yang merawat pasien di RSI Aminah juga kami minta melakukan karantina mandiri," tegasnya.
Sementara sebelumnya melalui juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Pemerintah Kabupaten Blitar membenarkan ada satu warganya yang positif terjangkit Covid-19. Pasien positif Covid-19 ini memiliki riwayat perjalanan dari Bogor, Jawa Barat pada tanggal 20 Maret menggunakan kendaraan pribadi menuju Blitar.
Baca Juga: Setelah Undi Nomor, Dua Paslon Pilwali Blitar 2024 Kompak untuk Tak Saling Menjatuhkan
Sesampainya di Blitar, pasien menuju ke rumah orang tuanya yang berada di kecamatan di Kepanjenkidul, Kota Blitar. Sebelumnya, pasien sudah merasakan sakit sejak tanggal 11 Maret 2020. Kemudian pasien melakukan pemeriksaan di rumah sakit swasta di Kota Blitar. Kemudian dirujuk ke rumah sakit swasta lain yang masih berada di Kota Blitar.
Pada tanggal 21 Maret, pasien dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri di Pare. Hasil pemeriksaan positif Corona atau Covid-19 diketahui pada hari Minggu, 22 Maret 2020 sore. Saat ini pasien dirawat di RSUD Kabupaten Kediri, Pare.
Sehari setelahnya, Pemkab Blitar memaparkan jika pasien adalah keluarga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, Totok Subihandono. Hal ini diungkapkan Rijanto saat press release di Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro, Senin (23/3).
Baca Juga: Sejumlah Wartawan Dilarang Masuk saat Pengundian Nomor Urut Cabup, ini Respon Ketua PWI Blitar
"Yang kena kebetulan keluarga kita sendiri, yakni menantu dari Pak Sekda. Suaminya kerja di Bogor, dia ikut suaminya dan kemudian pulang ke Blitar," terang Bupati Rijanto.
Kata Rijanto, saat ini pihak keluarga sudah diberi arahan oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Termasuk Sekda Kabupaten Blitar, Totok Subihandono.
"Kondisi keluarga di Blitar sehat, tapi sudah diberi arahan untuk karantina mandiri. Nah, pasien ini punya anak bayi yang sekarang posisinya berada di rumah Pak Sekda, otomatis Pak Sekda juga harus karantina sesuai protokol kesehatan," terang Bupati Blitar Rijanto.
Baca Juga: Pesan Wali Kota Blitar Jelang Laga Perdana Arema FC di Stadion Soepriadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News