ODP 27 Orang, Pemkab Tuban Gerakkan Warga dari RT Hingga Kabupaten Lawan Corona

ODP 27 Orang, Pemkab Tuban Gerakkan Warga dari RT Hingga Kabupaten Lawan Corona Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sampai saat ini per 23 Maret 2020 di Kabupaten Tuban mencapai 27 orang, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 1 orang.

Melihat jumlah ODP yang terus bertambah, juga terus melakukan langkah antisipasi Di antaranya, menggerakkan masyarakat mulai tingkat RT, RW, Pemdes, kecamatan hingga kabupaten agar turut aktif melawan corona ini.

Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern

"Virus ini harus kita lawan mulai tingkat bawah hingga kabupaten," ujar Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein saat dikonfirmasi, Senin (23/3).

Salah satu caranya, pemkab menginstruksikan agar ada sosialisasi, kewaspadaan, dan penyemprotan disinfektan di tingkat bawah hingga kabupaten. Selain penyemprotan, masyarakat diminta menjaga pola hidup sehat dan bersih serta menghindari kerumunan massa.

"Jika ada pendatang baru dari luar kota, khususnya berasal dari zona merah, silakan disuruh periksa ke faskes terdekat," imbuh wabup.

Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri

Selain aktif menyerukan pencegahan, politikus PKB ini menambahkan, bahwa pemkab saat ini sudah menambah ruang isolasi untuk pasien . Rinciannya, 8 ruang di RSUD Dr Koesma Tuban, dan 2 ruang di RSUD Ali Manshur Jatirogo.

Setiap Rumah Sakit swasta di Tuban juga diminta menyiapkan minimal 1 ruangan isolasi khusus pasien Corona. "Kami sudah komunikasi dengan RSNU, RS Muhammadiyah, dan Medika agar menyiapkan pula ruang isolasi," terangnya.

Terkait pasien PDP, Wabup mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap menjaga kesehatan. Sebab, saat ini pasien PDP masih berada di ruang isolasi RSUD Dr Koesma Tuban.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

"Ia diisolasi sambil menunggu hasil lab dan rencananya pasien tersebut akan dilakukan proses lab kedua. Namun, proses lab bisa dilakukan di Surabaya. PDP ini dari pulang umroh, dan ada gejala demam, dan lain-lain. Namun, kita berharap semoga hasilnya negatif," tuturnya. (gun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO