Kerja Kuli Bangunan, Pelaku Pembunuhan Dukun Lintrik di Sidoarjo Punya Dua Istri

Kerja Kuli Bangunan, Pelaku Pembunuhan Dukun Lintrik di Sidoarjo Punya Dua Istri Kabul, pelaku pembunuhan Sunarah saat hendak dijebloskan ke tahanan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Motif ekonomi membuat Kabul (35), warga Desa Cangkringsari, Sukodono, bertindak nekat. Ia tega menghabisi nyawa Sunarah, sang dukun lintrik warga Kramat Jegu, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Dari pemeriksaan polisi, pelaku mengaku tidak memiliki dendam terhadap Sunarah. Ia hanya membutuhkan sejumlah uang untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Baca Juga: Bayi Perempuan Ditemukan Meninggal Terapung di Saluran Air Mojowarno Jombang

Dari informasi yang dihimpun, pendapatan Kabul terbilang pas-pasan. Dia bahkan tidak memiliki penghasilan tetap. Sehari-harinya, warga desa Cangkringsari, Sukodono itu hanya bekerja serabutan. Menjadi kuli bangunan.

Di sisi lain, kebutuhan rumah tangga Kabul terbilang cukup besar. Dia harus memenuhi uang belanja bagi istrinya. Tak hanya satu pasangan, dia memiliki istri siri. Diaz, nama lain Kabul harus menjaga agar dua dapur itu tetap mengepul.

Tak hanya itu, Kabul juga memiliki seorang anak. Nah, kala itu, anaknya membutuhkan uang sekolah. Penghasilan Kabul tak cukup.

Baca Juga: Pembunuh Wartawan di Jombang Divonis 18 Tahun Penjara

Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi Putra menjelaskan pelaku berupaya mencari cara mendapatkan uang. Awalnya, dia mengajukan pinjaman uang ke Sunarah. Namun, permintaan Kabul ditolak. "Dijanjikan (oleh Sunara, Red) setelah dari Gunung Kawi diberi pinjaman," paparnya.

Berulang kali, Kabul memelas. Meminta Sunarah membantunya. Namun, perempuan 57 tahun itu tetap tak bergeming.

Kabul gelap mata. Sunarah dihabisi. Lehernya dicekik. Setelah itu, lehernya dijerat dengan tali tampar. Dukun lintrik itu seketika tewas.

Baca Juga: Pembunuhan Wartawan di Jombang, Polisi Ungkap Motifnya, Dilakukan dengan Sadis

Ambuka mengatakan, setelah Sunarah tewas, Kabul membawa sejumlah barang. Uang dan perhiasan. Uang diberikan istrinya. Untuk membayar sekolah anaknya.

Sedangkan perhiasan yang diambil yaitu anting dan cincin. Perhiasan itu dijual. Uangnya dipakai kebutuhan sehari-hari. "Sisa Rp 25 ribu," paparnya. (cat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO