KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Batu mengaku kesulitan mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang bertugas di RS rujukan Covid-19. Persediaan yang ada sekarang ini sangat terbatas, hanya cukup untuk dua minggu ke depan. Padahal, Pemkot Batu jauh hari sudah melakukan pemesanan.
"Diperkirakan ketersediaan APD cukup sampai dengan 2 minggu ke depan atau minggu ke-4 April 2020. APD Hazmat dengan kelengkapannya sudah datang 130 set," ujar M. Chori, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (12/4).
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
Ia mengungkapkan, saat ini barang yang sudah datang yakni 95 gown disposable dan 30 set coverall lengkap dengan goggle dan sepatu boots, serta bantuan dari Provinsi coverall 50 set.
Terkait rapid test, Chori menyatakan bahwa pihaknya sudah mendistribusikan 6 box atau 120 strip alat Rapid Test Corona di 5 Puskesmas wilayah Kota Batu, dan satu didistribusikan ke kantor Dinas Kesehatan Kota Batu.
"Masing-masing Puskesmas mendapat jatah satu box dan yang satu box disimpan di Dinas Kesehatan Kota Batu. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga kondisi darurat, ketika diperlukan," terangnya.
Baca Juga: Beberkan Manfaat Car Free Day, Pj Wali Kota Batu Borong Dagangan UMKM untuk Panti Asuhan
Pemeriksaan menggunakan rapid test, kata Chori, untuk deteksi awal kepada masyarakat yang diduga memiliki penyakit Corona. Jika hasilnya positif, maka harus dilanjutkan dengan swab untuk mengetahui positif atau tidak.
"Rapid test ini dimaksudkan sebagai screening awal untuk melihat reaktif atau tidak. Jika hasilnya positif, maka harus dilanjutkan dengan swab untuk mengetahui positif atau tidak," ungkapnya sembari menambahkan waktu yang dibutuhkan tidak lama mendapatkan hasil rapid test.
Namun karena ketersediaan rapid test sangat terbatas, maka penggunaan alat ini dilakukan secara selektif dengan prioritas untuk tenaga medis, pasien Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pantauan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG) serta masyarakat atau keluarga yang pernah kontak dengan pasien konfirm. (asa/rev)
Baca Juga: Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024, Polres Batu dan Tim Gabungan Gelar Patroli Skala Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News