SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Awal Ramadhan ini, satu keluarga mantan pengikut aliran Syiah di Sampang menyatakan kembali ke ajaran Ahlus-Sunnah wal Jamaah (Sunni). Baiat untuk kembali ke ajaran Sunni ini disaksikan pengurus NU, para alim ulama, dan Forkopimda Sampang, Kamis (23/4).
Proses baiat itu dilakukan di Pondok Pesantren (PP) Darul Ulum, Desa Gersempal, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Adalah Subir dan keluarganya yang memantapkan hati untuk kembali ke ajaran Ahlus-Sunnah wal Jama’ah.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Sebelumnya, Subir dan keluarganya menjadi salah satu pengikut aliran Tajul Muluk yang kini diungsikan di Rusun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo.
Proses baiat tersebut dipimpin oleh KH. Lutfillah Wakil Rais Syuriah PCNU Sampang dan disaksikan KH. Syaifudin Abd. Wahid Pengasuh PP. Darul Ulum sekaligus Rais Syuriah PCNU Sampang. Turut hadir juga Forkopimka Omben, Tim 5 Desa Karang Gayam yang terdiri dari Ust. Mahdi, K. Hafit, Mudehri, H. Abd. Malik, dan Muhlis.
Usai kegiatan, KH. Syaifudin Abd. Wahid mengatakan bahwa kegiatan tersebut atas dasar keinginan untuk mengembalikan para warga yang sempat meninggalkan ajaran Ahlus-Sunnah wal Jama’ah beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
“Sudah ada puluhan yang sudah kembali ke ajaran Ahlus-Sunnah wal Jama’ah, Alhamdulillah, setelah proses baiat juga dilakukan penandatanganan disaksikan langsung semua pihak terkait,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Camat Omben Tanda Sulistiana, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah dikoordinasikan dengan Tim 5 Desa Karang Gayam. Bahkan, baiat sempat terjadi penundaan akibat salah satu persyaratan yang belum dilengkapi.
“Kami sangat berterima kasih kepada para ulama dan kiai sesepuh yang telah memfasilitasi proses baiat ini,” katanya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan
“Untuk selanjutnya Subir bersama istri dan dua anaknya akan kembali ke Desa Karang Gayam untuk menjalankan aktivitas sehari-hari,” timpalnya. (hri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News