GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik, Moh. Abdul Qodir meminta Pemkab melakukan langkah cepat untuk mencarikan solusi kepada warga yang belum bisa pulang lantaran kapal penumpang tak boleh beroperasi selama pandemi virus Covid-19. Sebab, saat ini terjadi penumpukan penumpang di sejumlah penginapan di sekitar pelabuhan Gresik, lantaran mereka tak bisa pulang ke Bawean karena tak ada kapal.
"Saudara-saudara kami asal pulau Bawean tak bisa pulang lantaran tak ada kapal penumpang beroperasi, karena dilarang pemerintah," ujar Abdul Qodir pada BANGSAONLINE.com, Sabtu (25/4).
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Bahkan menurut Abdul Qodir, mereka sampai kesulitan cari penginapan di sekitar pelabuhan.
"Sebelum diberlakukannya PSBB di Gresik pada 28 April, termasuk kawasan Pelabuhan Gresik, maka kami minta Pemkab segera memberikan solusi terkait warga Bawean yang ingin pulang ke Bawean. Ini penting menyangkut nasib para warga yang tak bisa pulang," jelas dia.
"Semalam sedikitnya ada sekitar 116 warga Bewean yang tertahan di Kota Gresik lantaran tak ada kapal berlayar," ungkapnya seraya meminta masalah ini dikoordinasikan dengan Camat dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Baca Juga: Tambah PADes dengan Bangun Kolam Renang, Pemdes Golokan Diapresiasi Kecamatan Sidayu Gresik
Sementara Camat Tambak, Pulau Bawean Agung Endro DS. Utomo mengungkapkan, bahwa warga Bawean yang tertahan di pelabuhan saat ini sudah mulai diangkut menggunakan kapal barang, KM Gili Iyang.
"Sudah, semalam sudah diangkut dengan KM Gili Iyang," tegas Agung kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (25/4).
Menurut Agung, kebijakan melarang kapal penumpang melayani rute Gresik-Bawean selama 14 hari sudah habis. Namun sejauh ini kapal penumpang tetap dilarang melayani penyeberangan Gresik-Bawean untuk mencegah sebaran Corona. (hud/ns)
Baca Juga: Jadi Sorotan Publik, Kabel Seluler Menjuntai di Perempatan Giri Gresik Usai Diterabas Tronton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News