PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemakaman salah satu warga Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan yang dikabarkan meninggal dunia di Surabaya akibat Covid-19, sempat ditolak warga, Sabtu (26/4) kemarin.
Warga menolak, karena yang bersangkutan sudah lama berdomisili di Surabaya. Selain itu, beredar kabar bahwa meninggalnya pria bujang itu akibat terpapar Covid-19.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Terus terang kami takut dan was-was mas, karena dia sudah berdomisili di Surabaya, kok di makamkan di sini. Yang membawa (jenazah) semuanya menggunakan APD lengkap kayak pemakaman jenazah Covid-19," tuturnya setelah selesai pemakaman tersebut.
Namun, salah satu keluarga dekat almarhum membantah bahwa korban meninggal karena Covid-19. "Almarhum masih duapupu saya, meninggal karena hipertensi dan gagal ginjal, dan itu dari diagnosa dokter," jelas pria berinisial AT ini.
Ia menjelaskan, saudaranya itu dimakamkan sesuai protokol penanganan jenazah Covid-19, karena ada indikasi seperti virus Corona. Sehingga, pihak rumah sakit di Surabaya memasukkannya dalam kategori Pasien Dalam Pemantauan (PDP), meski hasil tes belum keluar.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Diketahui penolakan yang dilakukan warga dengan cara memblokir salah satu pintu gang utama masuk desa. Namun, setelah dilakukan pemahaman, warga akhirnya mempersilakan jenazah dimakamkan di desanya. Dengan syarat, rombongan ambulans pengangkut jenazah melewati gang yang lain untuk menuju tempat pemakaman.
Sekadar informasi, almarhum berinisial FR (47 tahun) berjenis kelamin laki-laki memang warga Desa Pademawu Barat yang sudah lama berdomisili di Surabaya karena bekerja di salah satu bank swasta. (yen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News