BLITAR, BANGSAONLINE.com - Mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di Kota Blitar, petugas gabungan dari Polri-TNI bersama Pemkot Blitar melakukan upaya ekstra. Utamanya, menghalau pemudik dan warga dari zona merah yang hendak masuk ke Kota Blitar.
Plt Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan, Pemkot Blitar bersama TNI dan Polri mendirikan posko di Stasiun Blitar dan Terminal Patria Kota Blitar.
Baca Juga: KPU Respons Laporan Warga ke Bawaslu soal Loloskan Mantan Napi Jadi Calon Wali Kota Blitar
"Ini untuk memantau warga yang baru mudik, langsung kita bawa ke tempat karantina. Di sana dideteksi, kalau kondisinya sehat diperbolehkan pulang untuk karantina mandiri sesuai protokol kesehatan. Tapi kalau memang terindikasi, harus tinggal di rumah karantina selama 14 hari," ungkap Santoso, Senin (27/4/2020).
Sementara untuk wilayah perbatasan masuk Kota Blitar, pihaknya tidak mendirikan posko khusus untuk penyekatan kendaraan. Santoso beralasan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Blitar yang sudah mendirikan 7 pos check point masuk wilayah kabupaten. Jika sudah disekat di perbatasan kabupaten, otomatis tidak akan bisa masuk ke Kota Blitar karena lokasi Kota Blitar berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Blitar.
"Kami koordinasi dengan Forpimda Kabupaten Blitar, mereka mendirikan 7 pos pengecekan untuk kendaraan yang akan masuk. Nah, karena posisi kita berada di tengah-tengah wilayah kabupaten, jika sudah disekat di wilayah kabupaten otomatis tidak akan bisa masuk Kota Blitar," tegasnya.
Baca Juga: Jelang Pilwali Blitar 2024, KPU Lakukan Sortir dan Lipat Kotak Suara
Terpisah, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, sejak 1-24 April 2020 tercatat sebanyak 1.176 orang dari luar daerah masuk ke Kota Blitar lewat terminal dan stasiun. Rinciannya, pemudik lewat terminal 219 orang dan pemudik lewat stasiun 957 orang.
Sebagian besar pemudik, langsung pulang ke rumah masing-masing dan menjalankan isolasi mandiri setelah dilakukan tes kesehatan. Sementara, ada yang harus menjalani karantina di Rusun Yonif 511. "Yang menjalani isolasi di tempat karantina Yonif 511 sebanyak 36 orang. Sebagian pemudik adalah pekerja migran Indonesia (PMI)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News