SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Bulan April 2020, Kabupaten Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Sedangkan Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,08 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Syaiful Rahman menyampaikan, dari sebelas kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami kenaikan harga, dua mengalami penurunan harga, dan tiga kelompok relatif stabil.
Baca Juga: BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Program Teranyar, Pembiayaan Tanpa Jaminan untuk Aparatur Desa
“Enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,28 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen. Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,16 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen,” ujarnya, Kamis (07/05/2020).
Sementara kelompok yang mengalami penurunan harga, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,55 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,08 persen. Adapun tiga kelompok pengeluaran yang relatif stabil, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok pendidikan, dan kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran.
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap terjadinya inflasi di Sumenep pada bulan April 2020 adalah emas perhiasan, bawang merah dan tomat. Sedangkan komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah cabai merah, daging ayam ras, dan beras.
Baca Juga: Harga Cabai di Pasar Tradisional Sumenep Mulai Merangkak Naik
“Tingkat inflasi tahun kalender Januari-April 2020 sebesar 1,24 persen, lebih tinggi dibanding Jawa Timur sebesar 0,68 persen dan Nasional sebesar 0,84 persen. Sementara tingkat inflasi dari tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) Sumenep mencapai 3,01 persen, lebih tinggi dibanding Jawa Timur sebesar 1,83 persen dan Nasional sebesar 2,67 persen,” tukasnya. (aln/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News