JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dunia pendidikan benar-benar berubah luar biasa. Jika pada tahun 70-an dan 80-an, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) banyak didominasi lulusan lembaga pendidikan umum luar pesantren, terutama SMA Negeri, kini era benar-benar berubah.
Pada era informasi digital ini lulusan pesantren banyak diterima di PTN. Bahkan di berbagai perguruan tinggi favorit luar negeri. Lebih hebat lagi, yang dominan diterima di PTN itu justru lulusan Madrasah Aliyah, bukan SMA.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
Paling tidak, ini bisa dilihat pada tren santri lulusan Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, yaitu pesantren yang didirikan Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari. Sebanyak 129 santri Tebuireng diterima di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN).
“Alhamdulillah,” kata KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Pesantren Tebuireng, yang akrab dipanggil Gus Kikin kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (7/5/2020) malam.
Dari data BANGSAONLINE.com yang diterima dari Gus Kikin, para santri pesantren Tebuireng itu diterima di berbagai PTN di seluruh nusantara. Antara lain: Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Jember, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya dan berbagai daerah lainnya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Yang luar biasa, dari data itu terungkap bahwa santri yang paling banyak diterima di PTN justru lulusan Madrasah Aliyah Salafiah Syafiiyah. Dari 239 siswa kelas XII Madrasah Aliyah Tebuireng, sebanyak 82 siswa (34 persen) diterima di PTN. Riciannya: 24 diterima di SNMPTN dan 58 siswa diterima di SPAN-PTKIN.
Kemudian disusul SMA A Wahid Hasyim. Dari 244 siswa kelas XII SMA A Wahid Hasyim, sebanyak 34 siswa (14 persen) diterima di PTN. Rinciannya: 22 siswa diterima di SNMPTN dan 12 siswa diterima di SPAN-PTKIN.
Terakhir SMA Trensains. Dari 84 siswa kelas XII SMA Trensains, sebanyak 13 siswa (16 persen) diterima di PTN. Rinciannya: 4 siswa diterima di SNMPTN, 4 siswa diterima di PMDK dan 5 siswa di SPAN-PTKIN.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Jadi, dari jumlah total siswa kelas XII (Madrasah Aliyah, SMA A Wahid Hasyim dan SMA Trensain) sebanyak 567 siswa, sebanyak 129 siswa diterima di PTN. Berarti 23 persen yang diterima di PTN.
Yang belum terdata, jumlah santri Pesantren Tebuireng yang diterima di perguruan tinggi luar negeri. Dari pantauan BANGSAONLINE.com, ada beberapa santri Tebuireng, terutama dari Madrasah Aliyah yang mendaftar ke PT di luar negeri.
"Saya daftar di Universitas Al-Azhar," kata seorang siswa Madrasah Aliyah Tebuireng kepada BANGSAONLINE.com di Pesantren Tebuireng beberapa hari yang lalu. Unviersitas Al-Azhar adalah perguruan tinggi populer di Mesir.
Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
Namun, tentu saja data ini belum final. Sebab masih akan ada tes masuk PTN lagi. Yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (ptn" rel="tag">SBMPTN) yang pendaftarannya pada bulan Juni, sedang pelaksanaan tesnya pada bulan Juli, di samping seleksi mandiri. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News