Pemkot Terus Kirim APD ke Rumah Sakit dan Puskesmas di Surabaya

Pemkot Terus Kirim APD ke Rumah Sakit dan Puskesmas di Surabaya Wali Kota Risma memimpin langsung pembagian APD ke rumah sakit dan puskesmas yang ada di Surabaya. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejak awal wabah Covid-19 masuk Kota Pahlawan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya terus berupaya mengirimkan Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai rumah sakit di Surabaya.

Bantuan APD itu terus disalurkan hingga hari ini, Selasa (19/5). Bahkan, kali ini Risma memimpin langsung pembagian APD itu ke rumah sakit dan puskesmas yang ada di Surabaya. Mereka bahu-membahu mengemas APD itu dan membaginya di teras Balai Kota Surabaya.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Seusai memimpin pengemasan APD, Risma menjelaskan bahwa sejak awal selalu rutin mengirimkan APD ke berbagai rumah sakit di Kota Surabaya. Sebab, dia sadar bahwa jumlah tenaga medis sangat banyak, karena tenaga medis itu tidak hanya dokter saja, melainkan juga perawat dan tenaga lainnya yang membantu di rumah sakit.

“Nah, sementara jumlah APD kan terbatas, sehingga butuhnya memang sangat banyak dan kami terus bantu, termasuk hari ini,” kata Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya.

Ia menjelaskan, bantuan APD yang lumayan banyak dikirimkan hari ini, biasanya hanya cukup dipakai sehari. Bahkan, terkadang tenaga medis yang tidak menangani langsung pasien Covid-19, mereka diberikan APD seadanya, padahal mereka inilah yang justru rentan tertular.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Jadi, sebenarnya memang tidak boleh, tapi masalahnya ini APD-nya terbatas, sehingga memang butuh banyak,” tegasnya.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M. Fikser memastikan, perhatian pemkot kepada tim medis sangat besar. Sebab, mereka adalah garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.

“Meskipun beberapa barang cukup langka dicari, namun pemkot terus berusaha memperoleh APD itu untuk keperluan tim medis ini. Ini bukti bahwa kami terus peduli dan perhatikan tim medis itu,” kata Fikser.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Bahkan, ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut memproduksi APD itu secara mandiri. Pemkot juga melibatkan UMKM untuk membuat APD itu secara mandiri. Akhirnya, hingga saat ini sudah banyak APD yang disebarkan oleh pemkot.

Berdasarkan data rekapitulasi bantuan dari masyarakat terkait Covid-19 , tercatat bahwa pada periode 21 Maret-30 April 2020, bantuan APD ke pemkot sebanyak 9.144 unit. Saat itu, dibagi-bagikan ke rumah sakit dan puskesmas di Kota Surabaya. “Hingga 30 April 2020, sudah disebarkan sebanyak 9.039 unit dan tersisa 105 unit,” kata dia.

Selanjutnya, pada periode 1-10 Mei 2020, pemkot kembali menerima bantuan APD sebanyak 5.619 unit, sehingga jika ditambahkan dengan sisa periode sebelumnya 105 unit, maka totalnya sebanyak 5.724 unit. Saat itu, dibagi-bagikan lagi ke rumah sakit dan puskesmas di Kota Surabaya, hingga akhirnya tersisa 1.505 unit.

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

“Jadi, periode 1-10 Mei 2020 ini, kami menyebarkan APD sebanyak 4.219 unit,” tegasnya.

Kemudian pada periode 11-17 Mei 2020, pemkot menerima bantuan APD sebanyak 2.214 unit, sehingga jika ditotal dengan sisa periode sebelumnya 1.505 unit, maka jumlah total yang dimiliki pemkot sebanyak 3.719 unit. Namun, karena APD ini memang sangat dibutuhkan, akhirnya pemkot langsung menyebarkan lagi APD itu, baik ke rumah sakit maupun ke tim-tim lapangan yang memang membutuhkan.

“Di periode ini hingga tanggal 17 Mei, kami menyebarkan APD sebanyak 3.571 unit dan masih tersisa 148 unit. Dan Alhamdulillah selama dua hari ini kami mendapatkan bantuan APD lagi dari berbagai instansi, tentu ini akan terus kami salurkan dengan tepat sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (ian/rev)

Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO