JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan (dulu Dinas Pertanian) Jember akan menindaklanjuti soal kelangkaan pupuk subsidi yang dikeluhkan para petani di wilayah setempat.
Diketahui Senin (18/5/2020) kemarin, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi hingga kemudian melakukan aksi wadul ke dewan dengan menyerahkan tanaman jagung kering.
Baca Juga: Catat! Pemerintah Perbarui Data Penerima Pupuk Bersubsidi per 4 Bulan
Menyikapi itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jember Mad Satuki berjanji akan meneruskan keluhan kelangkaan pupuk subsidi yang disuarakan oleh HKTI Jember, ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Sekitar Selasa (19/5/2020) kemarin, HKTI Jember menemui saya di kantor. Dalam pertemuan itu disampaikan keluhan-keluhan dari para petani," kata Satuki saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (20/5/2020).
Adapun keluhan yang disampaikan oleh HKTI Jember, kata Satuki, yakni pertama terkait berkurangnya Alokasi Pupuk Subsidi di Jember.
Baca Juga: Bahas Kelangkaan Pupuk Subsidi, Pj Bupati Pamekasan Undang Distributor dan Stakeholder
"Kedua, tidak meratanya input data petani pada Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK). Yang menurut kami, hal ini yang berkaitan dengan alokasi pupuk Subsidi yang berkurang di Jember," ungkapnya.
Kondisi ini kata mantan Camat Rambipuji ini, juga terjadi di tingkat nasional. Tidak hanya di kabupaten. Sedangkan permasalahan input data dalam E-RDKK diakui Satuki juga terkendala minimnya waktu pengisian data.
"Setiap bulannya Pemerintah Kabupaten hanya diberi waktu lima hari untuk melengkapi data di E-RDKK. Apalagi jumlah petani di Jember cukup banyak jika dibandingkan dengan kabupaten sekitarnya," ungkapnya.
Baca Juga: Masuk Musim Tanam April-September 2024, Petrokimia Gresik Siapkan Ratusan Ribu Ton Pupuk Bersubsidi
Meski begitu, lanjutnya, data yang berhasil diinput oleh pihaknya dalam E-RDKK bisa dikatakan dengan rata-rata tertinggi di Jawa Timur setiap bulannya.
Satuki pun menambahkan, keluhan HKTI Jember akan diteruskan ke pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Kaitannya dengan pupuk subsidi, pihaknya juga telah rutin memberikan pelatihan kepada petani di Jember untuk memproduksi pupuk organik.
"Agar dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi itu," katanya.
Baca Juga: Angin Kencang, Warga Jember Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
Dikonfirmasi terpisah, Ketua HKTI Jember Jumantoro berharap Dinas Pertanian Jember segera berkirim surat kepada Pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk penambahan alokasi pupuk bersubsidi di Jember.
"Karena memasuki bulan enam dan bulan tujuh, para petani masuk masa pemupukan. Apabila kondisinya seperti saat ini pupuk subsidi mengalami kelangkaan, bisa dipastikan petani merugi," tegasnya.
Selain itu Jumantoro juga berharap, Dinas Pertanian Jember bersama pihak kepolisian melakukan pemantauan perederan pupuk.
Baca Juga: Gebyar Diskon hingga 40 Persen, Pupuk Indonesia Salurkan Ratusan Ton Phonska Plus dan Urea di Tuban
"Karena kondisi saat ini, malah dimanfaatkan oknum tertentu, untuk kemudian munculnya pupuk abal-abal, malah semakin resah petani ini. Mohon perhatiannya," tandasnya. (ata/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News