BKKBN Sosialisasikan Tunda Kehamilan Selama Pandemi Covid-19, Ini Sebabnya

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Menghadapai Pandemi Covid-19 yang harus diperangi bersama-sama penyebarannya, BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Balai Diklat KKB Malang Nyigit Wuni Amini, melaksanakan sosialisasi penggunaan alat kontrsepsi.

Sosialisasi juga dihadiri Kepala Dinas BKKB Kabupaten Nganjuk Widiastuti, Anggota Komisi IX DPR RI H Yahya Zaini diwakili staf ahli Ahmad Noor Fuadi, dan Perwakilan Bidan di Rumah Aspirasi M. Yahya Zaini DPR RI Jl. Anjuk Ladang, Dusun Bedingin, Desa Sukorejo Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Dalam paparannya, Nyigit mengajak masyarakat untuk ber-KB di tengah wabah Covid-19. "Saya inginkan agar warga menunda kehamilan selama pandemi Covid-19," kata Nyigit dikutip BANGSAONLINE.com, Jumat (22/05).

Menurutnya, selama Januari hingga April sudah mengalami drop out (DO) KB secara signifikan, dengan angka kehamilan hingga 7,07 persen. "Saya ingin meskipun di rumah saja, tetaplah menggunakan alat kontrasepsi, agar keharmonisan tetap terjalin," ulas dia.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengimbau kepada para bidan agar terus menyosialisasikan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) bersama Mitra Kerja Komisi IX. Tujuannya, menekan angka ibu hamil.

Sementara Noor Fuadi mewakili Komisi IX selaku mitra kerja BKKBN menyatakan akan ikut membantu mensosialisasikan KB, agar angka kehamilan tidak semakin melonjak saat Covid-19.

"Sosialisasi ini nantinya juga kita isi dengan pembagian sembako, dan alat pelindung diri (APD) bagi bidan," kata Noor Fuadi. Ia mengungkapkan, sebanyak 1.000 sembako yang akan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan. Serta 60 APD, masker, dan sarung tangan, akan diberikan ke 20 orang bidan. (bam/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News