Tafsir Al-Kahfi 22: Ngaji Al-'Adad 'Ala Wazn Fa'il

Tafsir Al-Kahfi 22: Ngaji Al- Ilustrasi

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

22. Sayaquuluuna tsalaatsatun raabi’uhum kalbuhum wayaquuluuna khamsatun saadisuhum kalbuhum rajman bialghaybi wayaquuluuna sab’atun watsaaminuhum kalbuhum qul rabbii a’lamu bi’iddatihim maa ya’lamuhum illaa qaliilun falaa tumaari fiihim illaa miraa-an zhaahiran walaa tastafti fiihim minhum ahadaan

Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ”(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.

TAFSIR AKTUAL

Dalam ilmu nahwu (tata bahasa arab), hitungan itu dibahas tersendiri, yakni bab "al-'Adad wa al-Ma'dud". Angkanya dimulai dari tiga ke atas dengan kaedah sendiri-sendiri sesuai pengelompokan.

Angka tiga sampai sepuluh disebut 'adad mufrad. Angka belasan, 11- 19 disebut 'adad murakkab. Puluhan, dua puluh, tiga puluh hingga sembilan puluh disebut al-'iqd atau al-uqud. Ratusan ke atas disebut al-mi'un yang aturannya sama dengan ribuan atau al-uluf.

Jika angka berjajar, semisal 9.999 (Sembilan Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan), maka bahasa arabnya disajikan dua pilihan : Pertama, bi al-Rutbah al-Kubra (dimulai dari angka terbesar), seperti urutan pengucapan di atas. Jadinya: Tis'ah Alaf wa Tis' Mi'ah wa Tis'ah wa Tis'un. Dan ini yang populer. Kedua, bi al-Rutbah al-Shughra (dari angka terkecil). Jadinya: Tis'ah wa tis'un wa Tis' Mi'ah wa Tis'ah Alaf.

Sementara angka satu dan angka dua lazimnya tidak dimasukkan dalam bab ini. Karena angka satu sama dengan kaedah isim mufrad dan angka dua ikut aturan isim tatsniah. Bahasa al-qur'an mengisyaratkan itu. ... La tattakhidzu Ilahiani itsnaini, (innama huw ) ilah wahid (al-Nah:51). Jika mau detail, silakan ngaji ilmu nahwu.

Meski demikian, ayat kaji kita (22), yang berbunyi "..Rabi'uhum, Sadisuhum, Tsaminuhum" menggoda untuk dibahas. Masuknya di bab al-Adad 'ala Wazn Fa'il atau hitungan YANG KE.., hitungan yang menunjukkan urutan sesuatu dalam sebuah deretan kelompok. Disebut Wazn Fa'il karena bentuk katanya ikut wazan (model) FA'IL. Wahid (yang pertama), Khamis (ke lima), Tsamin (ke delapan), 'Asyir (ke sepuluh) dan seterusnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO