
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Sumenep sedang getol mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan sejarah pemerintahan dari masa ke masa. Sebab selama puluhan tahun kepemimpinan bupati terdahulu, tidak ada arsip sejarah yang bisa dipajang di Depo Arsip Sumenep yang sudah dibuat.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Sumenep, H. Ahmad Masuni, S.E., M.M.. Ia menjelaskan, bukti-bukti sejarah yang sedang dicari itu juga dikumpulkan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Kami melihat sejumlah bukti sejarah seperti piagam penghargaan yang tentunya diperoleh dengan tidak mudah dan itu dapat menjadi bukti sejarah apa yang sudah dilakukan Bupati Sumenep pada masa itu," ungkapnya, Kamis (04/06/2020).
Kemungkinan di beberapa OPD, kata Masuni, juga masih ada dan tersimpan arsip-arsip dan peninggalan berharga dari bupati setiap periode. Misalnya mulai Bupati Sugondo, Soekarno Marsaid, KH. Ramdlan Siraj, S.E., M.M., hingga Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si.
Dikatakan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sumenep ini, berkas dan bukti sejarah para Bupati Sumenep itu penting untuk diketahui oleh generasi berikutnya.
"Artinya, dengan ditempatkannya sejumlah bukti sejarah tersebut di Depo Arsip Sejarah Sumenep, tentunya di samping lebih aman dan terjaga sepanjang masa, juga menjadi bukti sejarah yang bisa dijadikan rujukan oleh generasi yang berikutnya," ujarnya.
"Arsip sejarah banyak yang perlu digali seperti sejarah wilayah yang ada di Kabupaten Sumenep, seperti contoh sejarah Masalembu dan sejumlah wilayah kepulauan lainnya. Dan itu tentunya memiliki sejarah dan bukti-buktinya juga sangat penting untuk kebenaran sejarahnya," pungkasnya. (aln/rev)