PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Pamekasan masih enggan melakukan penutupan Pasar Kolpajung, meskipun telah menjadi klaster baru penyebaran virus Corona (Covid-19). Ini setelah terdapat kasus 2 pedagang dinyatakan positif dan 1 pedagang meninggal dunia berstatus PDP.
Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifuddin menegaskan tidak akan menutup Pasar Kolpajung karena menjadi tempat warga mencari nafkah.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
"Kalau soal kebutuhan perut masyarakat itu, agak susah untuk melakukan punutupan pasar. Orang lebih takut lapar ketimbang takut sama penyakit," kata Achmad Sjaifuddin.
Pria yang akrab disapa Achmad itu juga meyakini kalau Bupati Pamekasan juga tidak akan mungkin menutup Pasar Kolpajung meski hanya beberapa hari. Alasannya, banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan. Sebab, Pasar Kolpajung menjadi sentra pedagang Pamekasan mencari nafkah.
"Beberapa minggu kemarin kami sudah lakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test terhadap sejumlah pedagang Pasar Kolpajung, namun hasilnya masih belum keluar," ujarnya.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
Selain itu, Achmad juga mengaku sudah melapor ke Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan kalau Pasar Kolpajung jadi klaster baru penyebaran virus Corona. Bahkan, Achmad akan mengusulkan rapid test kembali dan tracing terhadap sejumlah pedagang yang berjualan di pasar tersebut.
"Tujuannya untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Pasar Kolpajung agar tidak semakin mewabah," ujarnya.
Ia mengacu saran yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa di masa pandemi Covid-19 ini, semua elemen masyarakat harus bisa tetap produktif, namun juga tetap menjaga keselamatan.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM
"Terkait kebijakan apa yang nanti akhirnya akan diputuskan, kita masih nunggu pembahasan dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten," tegasnya.
Senada, Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Pamekasan Totok Hartono beralasan, Pasar Kolpajung menjadi tempat warga Pamekasan untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari. Di pasar ini terdapat ratusan pedagang yang menggantungkan hidupnya melalui hasil dari berdagang. Hal ini yang menjadi alasan pihaknya tak menutup pasar tersebut
"Meski begitu, kita perlu selalu mewanti-wanti ke para pedagang dan pengunjung pasar untuk tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19," tegasnya.
Baca Juga: Upacara Harjad ke-494 Kabupaten Pamekasan Hadirkan Ratusan Penari Topeng Getak dan Ronggeng
Selain itu, Totok kembali memperingatkan kepada semua pedagang yang berjualan di Pasar Kolpajung agar menerapkan physical distancing (jaga jarak) 1 meter. "Saya harap kepada setiap pengunjung pasar dan pedagang yang berjualan di pasar manapun untuk saat ini, ayo tetap menjaga jarak dan usahakan pakai masker," pintanya.
Sekadar informasi, data tanggal 04 Juni 2020 kasus ODP di Pamekasan mencapai 476, PDP menjadi 67 orang, dan positif Covid-19 melonjak menjadi 35 pasien. (yen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News