SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Untuk menghentikan penyebaran Covid-19, Pemprov Jawa Timur terus melakukan terobosan.
Kali ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membentuk dan menerjunkan tim Covid-19 Hunter guna melakukan screening atau tes massal ke beberapa daerah di Jatim yang memiliki jumlah OTG maupun PDP di atas 52 persen. Screening ini mencakup rapid test untuk screening awal, dan bagi yang hasilnya reaktif ditindaklanjuti dengan swab tes dengan PCR dan Tes Cepat Molekular (TCM).
BACA JUGA:
- Peringati Dhammasanti Waisak 2568 BE, Pj. Gubernur Adhy Ajak Umat Buddha Perkuat Moderasi
- Rakornas dengan Presiden, Pj. Gubernur: TPID Jatim Berhasil Kendalikan Inflasi Sesuai Target 2,82%
- Dukung Roadshow Bus KPK 2024, Pj Gubernur Jatim: Sosialisasikan Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini
- Info BMKG: Pagi ini Cerah Berawan Tetapi Ada yang Diguyur Hujan, Wilayah Malang harus Tahu
Sepuluh Kabupaten tersebut yaitu Kab. Sidoarjo, Kab. Kediri, Kab. Tulungagung, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Nganjuk, Kab. Lamongan, Kab. Madiun, Kab. Jember, dan Kab. Probolinggo. Sedangkan khusus untuk Kota Surabaya telah dilakukan tes mobile secara massal.
"Tim Covid-19 hunter akan bergerak mulai besok menyasar Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Tulungagung, Kab. Kediri , Kota Kediri dan Bangkalan. Petugas akan di sana empat sampai lima hari melakukan rapid test dan swab secara massal. Pemkab/Pemkot bersama dukungan forkopimda sebagai leading sectornya," jelas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (4/6).
Untuk mekanismenya, nama-nama OTG dan PDP telah didata oleh Dinkes Kabupaten/Kota masing-masing dan dijadwalkan harian untuk melaksanakan tes agar bisa menghindari kerumunan.
"Tim Covid-19 Hunter akan turun mulai hari ini, Jum'at (05/06). Kira-kira tim ini di lapangan 4-5 hari, sehingga warga yang teridentifikasi OTG dan PDP dapat di-rapid tes dan jika reaktif akan di-swab secara langsung. Jika hasil PCR test menunjukkan positif, maka langsung dirujuk ke rumah sakit agar segera mendapatkan treatment sehingga diharapkan juga segera sembuh," tegas Khofifah.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, tingginya angka OTG dan PDP di beberapa daerah menjadi alasan utama mengapa tim Covid-19 Hunter ini diturunkan di daerah-daerah tersebut. Apalagi, saat ini OTG yang berpotensi positif Covid-19 bisa mencapai sekitar 35 persen. Sementara PDP berpotensi positif Covid-19 sampai 55 persen.
Klik Berita Selanjutnya