BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Trunojoyo Madura Dr. Drs. Ec. Moh. Syarif menyatakan bahwa Pulau Madura akan lebih cepat maju dan berkembang jika menjadi satu kawasan. Selain itu, pembangunan Madura harus menjadi satu klaster.
"Dibutuhkan sinergitas keempat Bupati Madura, serta bergandengan tangan bersama-sama membangun Madura. Karena tanpa sinergi, sulit Madura akan berkembang," ujarnya dalam Halal Bihalal Keluarga Madura Lintas Provinsi dan Lintas Negara yang dikemas dalam bentuk diskusi online dengan tema "Membangun Madura Pasca Pandemi: Perspektif Sosial Budaya & Ekonomi" yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Madura Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (13/1)
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Menurutnya, ada tiga langkah agar pembangunan di Madura berkembang. Pertama, pembangunan di empat kabupaten dilakukan menjadi satu klaster pengembangan kawasan.
"Mengingat APBD empat kabupaten rendah. APBD di empat kabupaten di Madura itu kurang lebih sebesar 10 triliun. Dan ditambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar 900 miliar, sehingga total keseluruhan kurang lebih 11 triliun. Belum dikurangi belanja pegawai sekitar 55 persen," paparnya.
Kemudian yang kedua, dalam pengembangan industri, hulu-hilirnya harus berada di wilayah Madura. "Sejak adanya jembatan Suramadu, hingga saat ini belum berfungsi sebagai jembatan kesejahteraan. Karena hingga saat ini masih menjadi jembatan penyeberangan saja. Sehingga ini perlu menjadi evaluasi kita bersama," paparnya
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
"Madura memiliki potensi alam yang besar, seperti halnya jagung, garam, dan migas. Saat ini perlu adanya atensi pemerintah, agar kegiatannya, baik hulu maupun hilirnya dilakukan di pulau Madura," ujarnya.
Ketiga, ia berharap pimpinan daerah bisa memperbaiki regulasi investasi, sehingga investor lebih leluasa menanamkan modalnya di Pulau Madura. "Saya berharap kepada keempat bupati kita untuk bergandengan tangan bersama, agar pengembangan di Madura bisa lebih fokus dan efektif," terangnya.
Syarif berharap 4 bupati di Madura bisa memperbaiki regulasi, agar pembangunan klaster kawasan Madura dapat terealisasi. "Apalagi, menyambut Perpres nomor 80 tahun 2019, nilai proyeknya cukup besar, empat kali APBD Pulau Madura. Angkanya mencapai Rp 42 triliun dengan 38 proyek. Kalau hanya mengandalkan APBD-nya, pembangunan Madura tidak akan berjalan dengan lancar," pungkasnya. (ida/uzi/rev)
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News