Untuk Kemajuan Madura, Rektor UTM Minta Pembangunan Madura Jadi Satu Klaster

Untuk Kemajuan Madura, Rektor UTM Minta Pembangunan Madura Jadi Satu Klaster Masyarakat Madura saat mengikuti Halal Bihalal Keluarga Madura Lintas Provinsi dan Lintas Negara yang dikemas dalam bentuk diskusi online melalui aplikasi Zoom, Sabtu (13/6).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Trunojoyo Dr. Drs. Ec. Moh. Syarif menyatakan bahwa Pulau akan lebih cepat maju dan berkembang jika menjadi satu kawasan. Selain itu, pembangunan harus menjadi satu klaster.

"Dibutuhkan sinergitas keempat Bupati , serta bergandengan tangan bersama-sama membangun . Karena tanpa sinergi, sulit akan berkembang," ujarnya dalam Halal Bihalal Keluarga Lintas Provinsi dan Lintas Negara yang dikemas dalam bentuk diskusi online dengan tema "Membangun Pasca Pandemi: Perspektif Sosial Budaya & " yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (13/1)

Menurutnya, ada tiga langkah agar pembangunan di berkembang. Pertama, pembangunan di empat kabupaten dilakukan menjadi satu klaster pengembangan kawasan.

"Mengingat APBD empat kabupaten rendah. APBD di empat kabupaten di itu kurang lebih sebesar 10 triliun. Dan ditambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar 900 miliar, sehingga total keseluruhan kurang lebih 11 triliun. Belum dikurangi belanja pegawai sekitar 55 persen," paparnya.

Kemudian yang kedua, dalam pengembangan industri, hulu-hilirnya harus berada di wilayah . "Sejak adanya jembatan Suramadu, hingga saat ini belum berfungsi sebagai jembatan kesejahteraan. Karena hingga saat ini masih menjadi jembatan penyeberangan saja. Sehingga ini perlu menjadi evaluasi kita bersama," paparnya

" memiliki potensi alam yang besar, seperti halnya jagung, garam, dan migas. Saat ini perlu adanya atensi pemerintah, agar kegiatannya, baik hulu maupun hilirnya dilakukan di pulau ," ujarnya.

Ketiga, ia berharap pimpinan daerah bisa memperbaiki regulasi investasi, sehingga investor lebih leluasa menanamkan modalnya di Pulau . "Saya berharap kepada keempat bupati kita untuk bergandengan tangan bersama, agar pengembangan di bisa lebih fokus dan efektif," terangnya.

Syarif berharap 4 bupati di bisa memperbaiki regulasi, agar pembangunan klaster kawasan dapat terealisasi. "Apalagi, menyambut Perpres nomor 80 tahun 2019, nilai proyeknya cukup besar, empat kali APBD Pulau . Angkanya mencapai Rp 42 triliun dengan 38 proyek. Kalau hanya mengandalkan APBD-nya, pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar," pungkasnya. (ida/uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO