JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Jelang new normal, Gubernur bersama Forkopimda Jawa Timur mengunjungi sejumlah ponpes di wilayah Kabupaten Jombang. Tujuannya tak lain ialah untuk meninjau kesiapan pesantren tangguh.
Pondok pesantren yang dikunjungi pertama oleh rombongan tersebut yakni, Ponpes Tebuireng, kemudian dilanjutkan ke Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Selasa (16/06/20).
Baca Juga: Haul Gus Dur di Tebuireng, Nurani Gus Dur Terasah di Pesantren
Rombongan tiba di Tebuireng sekira pukul 11:30 WIB, dengan disambut oleh Forkopimda Jombang serta Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfud. Selanjutnya mereka masuk ke Dalem Kasepuhan guna bersilaturahim dengan keluarga besar ponpes.
Usai dari dalem kasepuhan, rombongan kemudian menuju ke makam Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), makam Gus Solah, dan makam lainnya yang berada kompleks pemakaman Ponpes Tebuireng.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa ia bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya beberapa hari ini bersilaturahim mengunjungi pesantren-pesantren untuk menyiapkan pesantren tangguh.
Baca Juga: Ning Inayah Wahid Sebut Gus Dur Selalu Bela Orang Lemah, Yakin Menolak Kenaikan PPN 12 %
“Kunjungan ini untuk menyiapkan pesantren yang sehat, pesantren yang bersih. Dan kita menggunakan terminologi Pesantren Tangguh, kira-kira demikian,” ucapnya.
Gubernur menjelaskan, bagaimana hari-hari ini yang sedang dihadapi bersama adalah bagaimana penyiapan Pesantren Tebuireng sebagai pesantren yang sehat, bersih, serta bisa menjaga seluruh santri. Ini adalah sesuatu yang penting. Karena di pesantren inilah komunitas yang cukup besar dalam pendidikan.
“Terutama pengasuhnya dari kemungkinan pandemi Covid-19. Jadi ini adalah pesantren tangguh yang sudah memiliki SOP yang sangat detail. Selalu ada koordinasi diantara forkopimda dengan pengasuh pesantren. Pesantren ini juga untuk bisa menyiapkan kader bangsa ke depan dilakukan dengan intensitas pembelajaran yang sangat ketat,” jelasnya.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
Sementara, Kapolda Jatim, Irjen Pol Dr M. Fadil Imran menerangkan, mulai dari masuk sampai dengan kegiatan sehari-hari dilakukan intervensi, agar santri bisa beraktivitas, produktif namun juga bisa tetap sehat.
“Jadi, sepanjang protokol kesehatan dilaksanakan dengan disiplin, jumlahnya besar tidak masalah. Dan kami melihat Ponpes Tebuireng siap untuk melaksanakan aktivitas belajar mengajar di ponpes,” terangnya.
Saat ditanya kapan para santri bisa kembali ke pesantren, Fadil mengatakan jika berdasarkan hasil kesepakatan dari pengurus pondok pesantren, kesepakatan awal tadinya pada tanggal 20 Juni 2020. Namun, pihaknya juga akan melihat perkembangan lebih lanjut.
Baca Juga: Resmikan RS Bhayangkara Serentak di 9 Daerah, Kapolda Harap Penuhi Layanan Kesehatan Berkualitas
“Kita lihat perkembangan selanjutnya, kalau kesepakatan awal tanggal 20 bulan ini. Sedangkan upaya untuk pengawasan para santri ada tim dari Forkopimda, ada tim dari pondok. Nanti setiap saat dilaksanakan assessment, dilaksanakan evaluasi, supaya makin sempurna, unggul, dan tangguh, Ponpes ini dalam menghadapi Covid-19,” pungkasnya.
Usai berkunjung ke Ponpes Tebuireng, selanjutnya rombongan berangkat menuju Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Dan kemudian dilanjutkan bertolak ke Madiun. (aan/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News