
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua sektor, termasuk pariwisata. Karena itu, Pemrov Jatim, kabupaten maupun kota diminta lebih inovatif dan kreatif untuk kembali menghidupkan tempat wisata dengan aturan protokol kesehatan yang tepat.
Anggota DPRD Jatim Achmad Amir Aslichin mengatakan, sektor pariwisata di beberapa daerah di Jatim sangat terpukul dengan adanya wabah virus Corona. Jumlah pengunjung obyek wisata merosot tajam.
Bahkan, ada kebijakan untuk menutup tempat pariwisata karena antisipasi penularan virus menular tersebut. “Nah di saat masa transisi new normal, pengelola pariwisata harus berbenah,” cetus Achmad Amir Aslichin, di Sidoarjo, Jumat (19/6).
Anggota Komisi B DPRD Jatim ini menyatakan, pembukaan tempat wisata, harus dengan protokol kesehatan. Yakni menyediakan alat thermo gun saat masuk area wisata, tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
Pengunjung juga diwajibkan memakai masker. Jika jumlah pengunjung sudah padat maka pengelola wajib menyetop pengunjung untuk masuk area wisata.
Menurut alumnus Universitas Airlangga ini, inovasi untuk menarik wisatawan harus dilakukan tanpa harus meremehkan penyebaran Covid-19. Karena itu, disiplin yang ketat harus dilakukan oleh pengelola dan pengunjung wisata. “Kita tetap harus sama-sama menjaga diri,” jelas Mas Iin, panggilan karib Achmad Amir Aslichin.
Dia mencontohkan, wisata di Sidoarjo juga harus dikelola dengan baik untuk mendatangkan wisatawan. Misalnya, Candi Pari, Kampung Budaya Wunut Porong, Wisata Geopark Lumpur, hingga Pulau Lusi di Dusun Tlocor, Kecamatan Jabon.
Pulau Lusi bisa menjadi destinasi wisata bahari yang bisa jadi primadona. “Namun harus juga diimbangi dengan fasilitas tempat wisatawan yang memadai,” ujar mantan anggota DPRD Sidoarjo dua periode itu.
Di antaranya, akomodasi perahu harus siap. Mulai dari jumlah dan faktor keselamatannya juga harus sesuai standar. Masyarakat akan banyak tertarik ke Pulau Lusi jika faktor kenyaman dan keamanan menjadi prioritas. “Tapi tetap harus patuhi protokol kesehatan,” tandas politikus PKB ini.
Tidak hanya itu, kata Mas Iin, wisata kuliner di tempat itu juga harus dikembangkan. Hal itu untuk memfasilitasi para wisatawan yang ingin bersantai dengan keluarga sambil menikmati menu makanan. Terutama kuliner khas ikan laut dan tawar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Djoko Supriyadi mengatakan, saat ini pariwisata di Sidoarjo sudah dibolehkan kembali beroperasi. Kecuali tempat hiburan karaoke dan kolam renang.
Hal ini mengacu pada Perbup 44 Tahun 2020 tentang transisi menuju masyarakat yang sehat di tengah pandemi Covid-19. “Aturan protokol kesehatan di masa transisi new normal memang harus dilakukan,” ucapnya.
Dia menambahkan, dari segi wisata alam, pihaknya akan mengembangkan Pulau Lusi. Disporapar akan melibatkan banyak instansi dan investor, sehingga penyediaan fasilitas dan infrastruktur akan semakin baik. Dan juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. (sta/ian)