Bersama TNI, Disperta Situbondo Targetkan Swasembada Pangan di Tahun 2015

Bersama TNI, Disperta Situbondo Targetkan Swasembada Pangan di Tahun 2015 Dari kiri, Kepala Dinas Pertanian, Dandim 0823 Situbondo dan Asisten 2 pemkab situbondo saat jumpa pers. Hadi Prayitno/BangsaOnline

SITUBONDO (BangsaOnline) - Rencana pemerintah pusat tentang dengan melibatkan TNI dalam mendorong peningkatan produksi hasil pertanian, langsung disikapi oleh sejumlah daerah tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Situbondo.

Pada tahun pertama Dinas Pertanian bersama TNI menargetkan peningkatan hasil produksi hasil pertanian khususnya padi hingga 10 persen dari tahun sebelumnya. Hal tersebut disampaikan dalam acara jumpa pers oleh Kepala Dinas Pertanian Bersama Komandan Kodim 0823 Situbondo, di aula Kantor Dinas Pertanian Situbondo, kemarin (13/1).

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Polsek Karangjati Ngawi Gelar Methil Bareng Petani

Menurutnya, Dinas pertanian sudah bersepakat dengan Komandan Kodim 0823 Situbondo, pada tahun pertama program yang didengungkan pemerintah pusat, Situbondo menargetkan peningkatan produksi hingga 10 persen dari tahun sebelumnya dengan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).

"Sehingga kami (Dinas Pertanian dengan Kodim 0823 Situbondo) bersepakat untuk Kabupaten Situbondo ini, minimal tahun 2015 harus meningkatkan produksi padi minimal 10 persen dari tahun sebelumnya dengan berupaya meningkatkan indeks pertanaman," Agus Fauzi

Menurutnya, IP rata rata di Situbondo baru 1,3 persen. Untuk meningkatkan produktifitas hasil panen pihaknya menargetkan IP rata rata menjadi 2 persen di tahun 2015.

Baca Juga: Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Sukses Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

"Kalau ada luasan sawah bisa ditanami padi 1 kali dalam satu tahun, itu IP nya masih satu. Jadi dalam satu tahun rata rata di Situbondo IP nya masih 1,3. Sedangkan produktifitasnya masih 5,9 ton per hektar," ungkapnya.

Sementara itu, Letkol Arm. Sugeng Riyadi, Komandan Kodim (Dandim) 0823 Situbondo menilai jika melihat luas sawah yang ada produktifitas hasil pertanian di Situbondo saat ini masih rendah. Dirinya sepakat rendahnya produktifitas salah satunya dipengaruhi oleh IP yang masih rendah.

"Jika kita bandingkan antara luas sawah, luas tanaman, produktifitas hasil panen dan IP, produktifitas hasil pertanian pangan di situbondo masih sangat rendah," ucapnya.

Baca Juga: Komitmen Khofifah dalam Swasembada Pangan, Populasi Sapi dan Ayam Petelur Jatim Tertinggi

Pihaknya berjanji, kedepan mulai dari koramil hingga babinsa untuk mendorong pemilik sawah untuk meningkatka rata rata IP dengan menyegerakan musim tanam sehingga dalam sati tahun rata rata IP bisa meningkat.

"Kedepan mulai dari koramil hingga babinsa akan mendorong pemilik sawah untuk segera melaksanakan tanam, maksiman januari akhir sudah selesai tanam semua," lanjutnya.

Dandim mengaku saat ini pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan 27 unit pompa air kepada korem untuk digunakan di wilayah yang pada saat musim kemarau kurang air. Dirinya juga berjanji akan menindak tegas apabila ada penyelewengan seperti distribusi pupuk dan penyelewengan lainnya.

Baca Juga: Turunkan Inflasi, Fraksi Gerindra DPRD Jatim Dorong Penguatan Kebijakan Pangan

"Apa yang menjadi kendala di masyarakat, apakah kesulitan pupuk, apakah persoalan modal, apakah persoalan hama nanti kita pelajari sambil berjalan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO