Gagal Temui Komisi D Tanpa Alasan, Warga Desa Maneron Kecewa

Gagal Temui Komisi D Tanpa Alasan, Warga Desa Maneron Kecewa Imam Faisol, Ketua BPD Desa Maneron, Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Maneron, Kecamatan Sepuluh kecewa terhadap Anggota Komisi D DPRD yang kembali membatalkan rapat koordinasi untuk membahas Pantai Tengket yang akan dijadikan sebagai lokasi wisata baru di .

Kekesalan warga ini memuncak setelah pertemuan dengan Komisi D DPRD , kembali ditunda tanpa alasan dan pemberitahuan.

Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024

"Tentu kami sangat kecewa terhadap Komisi D yang mengundang kami, tapi malah tidak datang," ujar Imam Faisol selaku Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Desa Maneron saat di Gedung DPRD , Kamis (2/7/2020).

Dikatakannya, pertemuannya kali ini hanya dihadiri oleh satu Anggota Komisi D. Padahal, pihaknya berharap bisa menyampaikan aspirasi kepada seluruh anggota Komisi D. Yakni, terkait keinginan untuk segera menutup akses lokasi wisata baru Pantai Tengket karena pantai tersebut merupakan lokasi petilasan ulama.

"Sejak dahulu, para tokoh dan sesepuh Desa Maneron sudah berusaha agar tidak ada keramaian di Pantai Tengket. Tapi sekarang malah ramai dan dikunjungi oleh pemuda dan pemudi yang pastinya dijadikan sebagai tempat pacaran, karena di situ banyak semak-semak. Gara-gara aktivitas pemuda pemudi inilah warga setempat meminta agar tempat tersebut ditutup," jelasnya.

Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

Menurutnya, lokasi petilasan ini berada tepat di sebelah lokasi parkir wisatawan. Apalagi, sebelum ditetapkan sebagai lokasi wisata, pemilik usaha tidak melakukan izin terlebih dahulu kepada warga ataupun kepada kepala desa setempat.

"Awalnya pun, saya dan warga setempat bahkan kepala desa tidak tahu kalau tempat tersebut dijadikan sebagai lokasi wisata. Tiba-tiba dibangun warung dan banyak wisatawan yang datang," ujarnya.

Dikatakannya, walaupun lokasi tersebut dialihkan sebagai lokasi wisata religi, pihaknya bersama tokoh masyarakat dan sesepuh tetap tidak menghendaki.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim

"Walaupun mau dijadikan sebagai lokasi wisata religi, tempat tersebut pasti tetap dijadikan sebagai tempat pacaran para wisatawan. Jadi, permintaan kami hanyalah tutup wisata Pantai Tengket itu ditutup. Biarlah maju, namun bukan dari Pantai Tengket, tapi dari wisata lainnya," harapnya.

Sementara itu, Sonhaji, satusatunya Anggota komisi D yang menemui warga, mengaku tidak mengetahui alasan ketidahadiran anggota lainnya. "Mungkin teman-teman lainnya sedang ada tugas di luar, tapi kami akan terus memfasilitasi dan menjadwalkan kembali," pungkasnya. (ida/uzi/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO