GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, kembali mencatat rekor ekspor baru. Untuk pertama kali Petrokimia Gresik menjual Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas ke luar negeri, beberapa waktu lalu.
Tahap awal, Petrokimia Gresik mengekspor 9 ribu kilogram Kaptan Kebomas ke negara Brunei Darussalam. Ekspor dilakukan melalui CV Ahimsa Bangkit Utama (ABU), salah distributor produk komersial Petrokimia Gresik.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa ekspor Kaptan Kebomas ini dilakukan untuk memenuhi program intensifikasi budidaya tanaman padi di Brunei Darussalam dengan potensi lahan seluas 200 hektare.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 yang merupakan wabah global melanda hampir di seluruh negara. Sehingga ketahanan pangan menjadi prioritas setiap negara untuk dipenuhi secara mandiri, mengingat negara pengekspor hasil pertanian diprediksi akan membatasi suplainya.
"Untuk itu, program intensifikasi pertanian menjadi strategi paling memungkinkan yang saat ini ditempuh oleh sejumlah negara untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan di tengah pandemi," ujar Rahmad.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Brunai Darussalam adalah negara di pantai utara pulau Kalimantan yang sebagian wilayahnya memiliki tanah gambut. Kaptan Kebomas, jelas Rahmad, digunakan untuk menetralkan pH tanah gambut tersebut.
Karena tanah gambut memiliki sifat masam (pHrendah). Tanah yang masam akan menyebabkan berkurang ketersediaan unsur hara di dalam tanah, sehingga produktivitas pertanian akan terganggu.
Di Indonesia, pemerintah menjalankan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Kalimantan.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Petrokimia Gresik turut menyukseskan program tersebut dengan pengaplikasian Kaptan Kebomas serta pemupukan berimbang pada lahan demontration plot (demplot) seperti di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.
"Pengaplikasian Kaptan Kebomas dan pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik mampu meningkatkan produktivitas di lahan-lahan gambut tersebut dibandingkan pola kebiasaan petani," kata Rahmad.
Dalam budidaya pertanian, pupuk memang menjadi sarana produksi yang wajib diaplikasikan untuk membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, untuk hasil panen yang optimal juga dibutuhkan sarana pembenah tanah sehingga penyerapan pupuk oleh tanaman bisa maksimal seperti Kaptan.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Rahmad menjelaskan, Kaptan Kebomas merupakan salah satu produk komersial andalan Petrokimia Gresik. Memiliki kandungan kapur atau kalsium karbonat (CaCo3) yang cukup tinggi, yaitu 85 persen.
Kaptan Kebomas tidak hanya menetralkan pH tanah pada lahan pertanian padi, tapi juga mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara, menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun non-anorganik, meningkatkan populasi dan aktivitas mikroorganisme tanah.
Sehingga, Kaptan Kebomas merupakan salah satu upaya Petrokimia Gresik dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. "Kaptan Kebomas juga dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produktivitas pada tanaman lain, budidaya tambak, serta budidaya ikan dan udang," jelas Rahmad.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Lebih lanjut Rahmad menerangkan bahwa ekspor Kaptan Kebomas ini adalah rekor, yang menjadi penjualan perdana bagi produk Kaptan Kebomas di pasar internasional.
Berbekal transformasi bisnis yang dijalankan sejak tahun 2019, produk Petrokimia Gresik semakin berdaya saing di pasar global.
Ia pun menegaskan bahwa Petrokimia Gresik akan terus memperkuat penetrasi pasar global dengan produk-produk andalan Petrokimia Gresik.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia
Karena upaya ini, juga merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama kinerja ekspor nasional agar neraca perdagangan tetap surplus.
"Ekspor ini sekaligus menjawab tantangan yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa perusahaan negara harus bertransformasi menjadi perusahaan bertaraf internasional dan berdaya saing di pasar global," Rahmad.
Martin Purnama Sidi, Direktur Utama CV ABU mengaku memilih Kaptan Kebomas untuk diekspor karena didukung corporate image yang kuat dari Petrokimia Gresik.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
Produk ini sudah populer dan ia meyakini akan diterima dengan mudah oleh pasar internasional. Begitu juga dengan jaminan stok yang lebih baik dibandingkan produk lain seperti dolomit.
Ia pun meyakini jika kerja sama ekspor Kaptan Kebomas ini akan berlanjut, apalagi mayoritas tanah di Brunei Darussalam. " Kami bersyukur respons dari importer bagus. Saya yakin akan ada lebih banyak Kaptan Kebomas yang kami diekspor untuk menetralisasi keasaman tanah pada lahan pertanian yang ada di Brunai Darussalam," terang Martin. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News