Khofifah Resmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular RSUD dr. Soetomo

Khofifah Resmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular RSUD dr. Soetomo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular serta Mobile Molecular Laboratory RSUD Dr. Soetomo (RSDS).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular serta Mobile Molecular Laboratory (RSDS), Surabaya, Jum’at (17/7). Pusat Pelayanan, Pendidikan, dan Riset Penyakit Menular ini didukung oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Khofifah mengatakan, peresmian fasilitas ini menjadi salah satu jawaban atas arahan Presiden RI Joko Widodo di Gedung Negara Grahadi pada saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur tanggal 25 Juni lalu.

Saat itu Presiden berpesan untuk memberikan layanan kesehatan, khususnya Covid-19, berbasis ilmu pengetahuan dan data science serta melibatkan scientist. Pesan itu kembali diulang Presiden saat pengarahan kepada para Gubernur di Istana Bogor, Rabu (15/7) lalu.

“Kehadiran Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular ini sangat penting. Ini menjadi kuat karena di-support oleh FK Unair, dual system antara kekayaan keilmuan FK Unair serta kekayaan para ahli di RSDS,” kata Khofifah.

Menurutnya, keberadaan Pusat Pelayanan Pendidikan dan Riset Penyakit Menular ini menjadi bagian dari penguatan percepatan pelayanan Covid-19 di Jatim, serta penyakit menular lainnya, terutama di RSDS.

Khofifah memaparkan, sesuai Hospital Disaster Plan RSDS, ada empat fase penyiapan layanan Covid-19 di rumah sakit ini. Fase I atau Fase Adaptasi adalah fase darurat sambil membangun sarpras standar dengan tekanan negatif untuk mengatasi luapan pasien.

Sedangkan, Fase II atau Fase Standarisasi adalah fase penyediaan fasilitas layanan rawat inap dan rawat darurat bertekanan negatif untuk 200 tempat tidur yang rencana selesai Juli-Agustus 2020 ini.

Sementara, Fase III atau Fase Pemantapan adalah fase di mana semua fasilitas layanan pasien di RSDS sudah dengan cepat memisahkan pasien Covid dan Non Covid (termasuk pengembangan Rawat Jalan).

Fase pemantapan untuk menyambut era New-Normal ini, kata Khofifah, diharapkan selesai pada akhir bulan Desember 2020. Adapun Fase IV adalah fase pengembangan sampai dengan 500 tempat tidur.

Hospital disaster plan ini melihat fase satu sampai dengan empat. Milestone ini tidak sekadar menjadi bagian dari cita-cita, mimpi, tapi juga perencanaan kita bahwa ada tahapan-tahapan yang sudah dicapai dan dilakukan secara terukur,” bebernya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO