​Ikbar Makin Berkibar, Ribuan Kader Bekisar Siap Menangkan Gus Barra

​Ikbar Makin Berkibar, Ribuan Kader Bekisar Siap Menangkan Gus Barra Muhammad Al-Barra, LC, M.Hum (Gus Barra) saat memberi sambutan pada acara Silaturahim dan Istighotsah Kader Bekisar dalam rangka Memotong Mata Rantai Covid-19 di Guest House Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Sabtu (18/7/2020). foto: MMA/ bangsaonline.com

“Selama ini guru ngaji gak ada yang memperhatikan. Yang diperhatikan hanya gojek,” kata Kiai Adnan Anwar. Karena itu ia berharap Gus Barra sukses menjadi wakil bupati sehingga bisa memimpin Mojoketo dengan basis dan pola Ahlussunnah Waljamaah.

Apalagi, kata dia, secara wasilah jelas, yaitu putra Kiai Asep Saifuddin Chalim. Sementara Kiai Asep adalah putra salah satu kiai pendiri NU yaitu KH Abdul Chalim.

Menurut dia, Kiai Asep sukses membangun peradaban berupa pesantren dan lembaga pendidikan Islam cukup besar di belantara hutan Pacet Mojokerto. Sehingga sekarang menjadi salah satu pusat pendidikan yang sangat terkenal. “Ini bisa ditransfer ke dalam kekuasaan,” katanya.

Senada dengan Kiai Adnan Anwar, KH Mun’im DZ, Wakil Sekjen PBNU, juga mendukung menjadi Wakil Bupati Mojokerto. Menurut dia, merupakan salah satu kader NU yang diharapkan menjadi pemimpin nasional setelah sukses menjadi pemimpin di Mojokerto.

Kiai Mun’im menegaskan bahwa kader NU harus mengerti politik. Ia mengutip pernyataan KH Mahrus Aly, ulama NU yang pernah menjadi Rais Syuriah PWNU Jawa Timur. “Orang yang tak tahu politik akan dimakan oleh politik,” katanya mengutip pernyataan Kiai Mahrus Aly.

Ia juga mengungkapkan bahwa hasil survei terkini menyebutkan bahwa jumlah penganut Ahlussunnah waljamaah di dunia mencapai 1.3 miliar orang, sedang penganut Wahabi 200 juta orang dan Syiah 250 juta orang.    

Acara itu ditutup dengan doa oleh KH Ahmad Baidowi dan Kiai Asep. Namun seusai memimpin istighatsah dan doa, Kiai Asep menjelaskan kenapa tidak jadi calon bupati, kok malah jadi calon wakil bupati. Ia mengakui banyak sekali pertanyaan seperti ini.

Lalu apa jawaban Kiai Asep? “Bu Ikfina dan Barra itu dua-duanya anak saya,” tegas pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu. Kiai Asep lalu menjelaskan sejarah Raja Hayam Wuruk yang sukses memimpin kerajaan Majapahit. Menurut dia, Hayam Wuruk diasuh dan menjadi raja setelah Tribhuwana Wijayatunggadewi. “Jadi Barra agar belajar dulu,” kata Kiai Asep bijak. (MMA)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO