BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebuah video pemakaman pasien positif Covid-19 yang ramai beredar di media sosial, membuat heboh warga Kabupaten Blitar. Pasalnya, dalam video yang diketahui terjadi di wilayah Kabupaten Blitar tersebut, terlihat sejumlah warga menguruk sendiri peti mati jenazah. Ironisnya, mereka tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Dalam video itu, mereka terlihat hanya menggunakan plastik kresek sebagai pembungkus kaki dan tangan. Pemakaman tersebut diketahui dilaksanakan di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro. Sedangkan jenazah yang dikuburkan meninggal pada Minggu (19/7/2020) lalu.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Dikonfirmasi terkait hal itu, Camat Kanigoro, Darmadi membenarkan jika ada warganya yang berstatus pasien positif Covid-19 meninggal dunia dua hari lalu. Namun saat itu, jenazah dikuburkan oleh petugas dari rumah sakit rujukan Covid-19. Bahkan, petugas dari Polsek Kanigoro juga terlihat dalam pemakaman.
"Jadi pasien tersebut memang positif Covid-19 dan meninggal. Jadi proses pemakamannya sudah ditangani petugas medis dari rumah sakit. Bahkan ada petugas dari Polsek. Sama sekali tidak melibatkan masyarakat. Masyarakat semua menjauh," ujar Darmadi, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Dia menambahkan, setelah selesai proses pemakaman petugas yang mengenakan APD lengkap pulang. "Namun, mungkin masyarakat yang ada di video itu merapikan atau meratakan tanah di atas kuburan. Tapi saat itu, peti jenazah sudah masuk dan sudah ditimbun. Bukan masyarakat yang memasukkan jenazah ke liang lahat," tegasnya.
Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti memastikan pihaknya telah melakukan cross check terkait kebenaran video tersebut.
Pihaknya masih melakukan klarifikasi kronologi pemakaman pasien positif Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Kami sedang melakukan klarifikasi ke sejumlah pihak. Termasuk pihak rumah sakit yang sebelumnya merawat pasien," ujar Krisna. (ina/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News