KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Potensi pencemaran lingkungan di kawasan Kali Kresek, Kediri semakin memprihatinkan. Sampah plastik dan popok bekas pakai, banyak dibuang ke sungai yang melintasi Kabupaten Kediri dan Kota Kediri itu. Akibatnya, kondisi keadaan sungai pun sangat mengkhawatirkan.
Melihat kenyataan itu, Aktivis Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Surabaya, melakukan aksi dengan memunguti sejumlah limbah popok bekas pakai yang berserakan di Kali Kresek Kediri itu.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Tebar 35.000 Benih Ikan Bersama WWI Regional Kediri di Sungai Brantas
Peneliti Ecoton Surabaya, Andreas Agus Kristianto Nugroho mengatakan, selain mengevakuasi popok dari tempat itu, pihaknya juga mengambil sampel air di Anak Sungai Brantas itu untuk diteliti kandungan klorinnya, yakni senyawa yang sering digunakan sebagai zat pemutih. Sampah popok bayi di mana di dalamnya juga mengandung sampah residu, juga dinilai sangat berbahaya bagi lingkungan.
Menurut Andreas, gerakan pemungutan sampah popok di Kali Kresek Kediri ini sekaligus Green Audit untuk mengetahui seberapa banyak popok yang dibuang masyarakat. Termasuk meneliti produk popok itu merek apa saja.
"Karena peredaran produk ini di pasaran adalah tanggung jawab dari perusahaan, dan idealnya mereka harus memikirkan salah satunya dengan memakai bahan baku popok yang ramah lingkungan," kata Andreas, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: Wacana Pembentukan Global Water Fund, Pj Wali Kediri: Sungai Brantas Harus Dapat Manfaatnya
Sebagai informasi, gerakan pemungutan popok ini juga didasari data BPS Tahun 2009. Bahwa, Sungai Brantas tercemar limbah sebanyak 1 juta popok bekas pakai. Umumnya, popok yang dibuang ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas per harinya ini, yakni mulai dari DAS Malang hingga Surabaya. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News