SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mendorong pengembangan pertanian hidroponik di Sidoarjo. Selain di lahan yang tidak produktif, pertanian hidroponik bisa memanfaatkan lahan di sekitar rumah.
Tidak hanya menjadi sumber tambahan pendapatan, usaha pertanian hidroponik juga bisa menambah menambah luasan ruang terbuka hijau (RTH) privat di Sidoarjo.
Baca Juga: Pilkada Sidoarajo, BHS Masuk Tim Pemenangan Subandi-Mimik, Adam Rusydi Jadi Ketua Tim
Kata BHS, RTH yang dikelola mandiri oleh warga bisa menambah RTH umum yang jumlahnya masih terbatas di Sidoarjo, yakni masih 8-10 persen.
"Sidoarjo kan wilayah industri, targetnya RTH harus di atas 30 persen. Ini salah satu target (program) Saya saat diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo," tandas politikus Partai Gerindra ini saat mengunjungi usaha pertanian hidroponik di Desa Wage, Kecamatan Taman, Selasa (28/7).
Dijelaskan BHS, khusus untuk RTH yang dikelola oleh pemerintah, bisa di atas 15 persen. Selama ini, beberapa hutan kota di Sidoarjo, kata BHS, belum sepenuhnya menjadi hutan kota. "Hutan kota di Sidoarjo harus dijadikan benar-benar hutan kota. Masih banyak lahan milik pemerintah untuk dijadikan hutan kota, misalnya di kawasan Taman Pinang," bebernya.
Baca Juga: Upacara HUT ke-79 RI Bersama Masyarakat, BHS Gelorakan Semangat Nasionalisme
Kata BHS, jika sekitar 450.000 rumah tangga di Sidoarjo bisa membuat RTH privat di antaranya dengan berusaha pertanian hidroponik, maka bakal maksimal berdampak pada lingkungan karena bisa menghasilkan oksigen lebih banyak. "Dampak ekonomi juga bakal bagus karena masyarakat bisa dapatkan tambahan," tegas mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
BHS pun berharap pertanian hidroponik mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Sebelum diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo, BHS bakal mengupayakan usaha pertanian hidroponik ini juga mendapatkan suntikan modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BHS Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban
"Saya akan mendorong KUR untuk membantu UMKM dan pertanian hidroponik ini terutama bagi pemula. Termasuk mendorong para pelajar SD, SMP dan SMA untuk belajar pertanian hidroponik agar bisa menjadi pengusaha (entrepreneur) baru," tegas alumnus ITS Surabaya ini.
Sebagai informasi, hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Pengelola pertanian hidroponik di Wage, Hariyanto menjelaskan, pihaknya menanam sayuran di antaranya kangkung, bayam, dan kailan. Jika tanaman seluruhnya sudah hijau dan siap panen, pihaknya bisa panen setiap hari. "Hasil panen kita jual untuk restoran, hotel, dan supermarket," cetusnya saat dikunjungi BHS.
Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya
Hariyanto mengaku tidak memiliki kendala berarti mengelola pertanian hidroponik yang sudah berjalan lima tahun ini. Hanya saja, cuaca memang menjadi kendala untuk jenis sayuran tertentu. "Maka kalau musim panas, Kita siasati dengan menanam kangkung, sekalipun cuaca panas, tetap hidup," pungkas Hariyanto. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News