Awas Tertipu Penjual, Begini Ciri-Ciri Mangga Alpukat Asli Khas Pasuruan

Awas Tertipu Penjual, Begini Ciri-Ciri Mangga Alpukat Asli Khas Pasuruan Habib Bakar, pemilik kebun mangga saat menampakkan wujud asli mangga alpukat. (foto: ist).

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Mangga alpukat merupakan khas Kabupaten Pasuruan yang tumbuh di empat daerah kecamatan. Di antaranya Bangil, Rembang, Sukorejo, dan Pandaan sebelah Utara.

Namun baru-baru ini, Jakarta dihebohkan oleh pedagang alpukat diduga palsu yang mengatasnamakan Clonal 21 asal Pasuruan. Dalam kemasan kardus juga tertulis "Clonal 21, Rembang Bangil Top". Harga alpukat tersebut relatif murah dibanding alpukat asli dari Pasuruan. 

Baca Juga: Sedang Musim, Inilah Aturan Mengonsumsi Mangga Bagi Pengidap Diabetes dari Ahli

Salah satu warga Jakarta peminat alpukat, Ilham, mengaku harga tersebut relatif murah. Namun, rasa dan kualitas nya tidak seperti alpukat milik Abu Bakar, langganannya.

"Rasa dari alpukat asli khas Pasuruan itu dagingnya tidak berserat, bercampur dengan daging tipis mirip buah alpukat. Rasanya manis bikin klenger, dan buahnya tahan lama," ujar Ilham beberapa waktu lalu.

Baca Juga: S​ukses di Rest Area Pohgading, Desa Bulusari Jadi Tempat Pasar Murah Kedua

Menyikapi fenomena ini, Kepala Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Hariyono, memberikan ciri-ciri alpukat yang asli.

"Kekuatan waktu alpukat itu bisa bertahan hingga 15 hari. Semakin coklat kulitnya, itu semakin keset dan bertambah manis rasanya," ujar Hariyono.

"Memang menurut bentuk itu tidak ada perbedaan, karena semua sejenis. Tapi, ciri khas rasa tidak bisa dipungkiri," katanya.

Baca Juga: Janji Politik Gus Ipul-Mas Adi Berhasil Tingkatkan Ekonomi Kota Pasuruan Naik 3,4 Persen

Sementara itu, Habib Abu Bakar, salah satu pemilik lahan kebun alpukat berharap kepada Ketua Paguyuban Mangga Alpukat untuk segera mengklarifikasi pedagang yang mengatasnamakan Clonal 21 asal Bangil tersebut.

"Kalau itu tidak ada penyikapan dari Ketua Paguyuban Mangga Alpukat, bisa rugi petani sini," ujar eks Manajer Persekabpas Pasuruan itu kepada BANGSAONLINE.com saat di lokasi Kebun Mangga Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (29/7/2020).

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua Paguyuban Mangga Alpukat, Selamet enggan memberikan keterangan. Dia mengarahkan wartawan agar menghubungi Mukhid, Sekretaris Paguyuban Mangga Alpukat. Namun hingga berita ini tayang, Mukhid belum menjawab konfirmasi wartawan. (afa/zar)

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi Jatim, Jalan Tol Gempol-Pasuruan Terhubung Langsung dengan PIER

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO