JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Belasan pedagang dari Pasar Peterongan, Kabupaten Jombang geruduk Kantor DPRD Jombang untuk mengadukan agar tempat mereka mengais rezeki dibuka kembali.
Datang dengan membawa poster bertuliskan “Kenapa Hanya Pasar Peterongan Yang Harus Ditumbalkan”, “Cukup Saya Saja Yang Dijadikan Tumbal Karantina Dua Bulan”. Mereka menginginkan Pasar Peterongan dibuka normal kembali seperti sebelum adanya Covid-19.
Baca Juga: Perdalam Raperda RIPK Bapemperda, DPRD Jombang Gelar Rapat
Salah satu pedagang Pasar Peterongan, Abdul Haris (52), Warga Desa Ploso Kerep mengungkapkan bahwa semenjak diberlakukannya sistem ganjil genap dan pembatasan jam buka pasar, dirinya beserta pedagang lainnya mengaku omzet penjualan menurun drastis.
"Hampir dua bulan pasar ini diberlakukan sistem ganjil genap yang mengakibatkan banyak pedagang merugi, bahkan dagangannya banyak yang tidak laku. Ada yang sampai pindah jualan di luar pasar di pinggiran jalan. Ada juga yang gulung tikar tidak berjualan lagi," tuturnya saat diwawancarai wartawan, Kamis (30/07/2020).
Baca Juga: Pemkab Jombang Bakal Tindak Tegas ASN yang Lakukan Perbuatan Indisipliner
Masih menurut Haris, omzet penjualan dagangannya menurun hingga 50 persen lebih. Lantaran para konsumen merasa takut ketika hendak belanja ke Pasar Peterongan. Selain itu, pembeli mengira apa yang akan dicari sudah tidak tersedia karena banyaknya pedagang yang dikarantina.
"Dengan situasi kayak gini, pasar dibuka satu pintu, kerugian saya satu bulan mencapai 50 juta rupiah. Pembeli juga merasa ketakutan datang ke Pasar Peterongan karena dianggap tempat virus corona," tegas Haris yang merupakan pedagang pakaian.
Kedatangan mereka disambut oleh Ketua Komisi B DPRD Jombang, Sunardi serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang, Bambang Widjojanto.
Baca Juga: Viral Nominal Parkir Ngawur Jombang Fest, Panitia Minta Berlakukan Tarif Sesuai Ketentuan
Bambang Widjojanto menyatakan bahwa akan membuka Pasar Peterongan namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Nanti pada 1 Agustus 2020 akan kita buka, akan tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan baik para pedagang maupun pembelinya," ucap Bambang.
Saat disinggung terkait pembatasan waktu buka tutup pasar serta sistem ganjil genap, Bambang mengatakan akan melakukan evaluasi ke depannya dan melakukan secara bertahap.
Baca Juga: Disdikbud Sosialisasikan Potensi Daerah di Jombang Carnival Gelaran Jombang Fest 2024
"Untuk masalah satu pintu akan kita lakukan secara bertahap, jadi tidak langsung kita buka. Sedangkan masalah sistem ganjil genap akan kita tiadakan. Kalau pembatasan waktu kita evaluasi ke depannya nanti gimana," terangnya.
Sementara Anggota Komisi B DPRD Jombang, Rahmat Abidin mengungkapkan dukungannya agar perekonomian tetap berjalan walaupun dengan kondisi Covid-19. Hanya saja kita tetap patuhi protokol kesehatan.
"Sesuai dengan kebijakan pemerintah bahwa ekonomi harus tetap jalan meski dengan situasi pandemi. Jadi kami mendukung agar aktivitas ekonomi di Jombang ini tetap berjalan, baik itu di pasar maupun di tempat lainnya. Yang terpenting tetap patuhi protokol kesehatan," pungkasnya. (aan/zar)
Baca Juga: DLH Siapkan Puluhan Toilet dan Tenaga Kebersihan di Alun-alun saat Jombang Fest 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News