JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Penyelenggaraan Salat Idul Adha di Pesantren Tebuireng Jombang tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan, lokasi salat antara santri dan masyarakat sekitar juga dibedakan.
"Masjid utama Pesantren Tebuireng kami khususkan untuk santri dan pengurus. Sedangkan masyarakat sekitar kami siapkan lokasi salat di Masjid Ulul Albab, yang berada di samping Pondok Putri," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Nur Hidayat, Jumat (31/7/2020).
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Di Tebuireng memang ada dua masjid. Pertama, masjid utama yang berada di tengah pesantren Tebuireng. Dalam catatan BANGSAONLINE.com, masjid ini merupakan peninggalan Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari yang kini sudah diperluas dengan arsitektur modern pada kepemimpinan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).
(Bagian depan masjid Pesantren Tebuireng yang sudah diperluas dengan arsitektur modern pada kepemimpinan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). foto: ist/ bangsaonline.com)
Namun bangunan utama masjid peninggalan Hadratussyaikh itu dibiarkan utuh, tak diubah sedikit pun. Antara lain mihrab, pengimaman, bahkan lantainya pun tetap asli. Sehingga masjid yang penuh sejarah itu bisa disaksikan oleh generasi kapan pun karena memang bernilai cagar budaya.
Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama
Masjid asli ini pernah ditinjau berbagai lembaga internasional, baik karena arsitekturnya yang khas, maupun nilai sejarahnya yang tinggi, yaitu menjadi sentra perjuangan kemerdekaan RI dan pengembangan Islam di Indonesia, terutama paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang kemudian melahirkan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia bahkan dunia.
Kedua, masjid yang berada di luar arena pesantren utama. Masjid ini diberi nama Ulul Albab. Masjid Ulul Albab Tebuireng ini dibangun pada era kepemimpinan KH Yusuf Hasyim. Masjid ini merupakan hadiah dari Presiden Ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie saat Pesantren Tebuireng merayakan Satu Abad Pesantren Tebuireng pada 1999. Sebelum pandemi, masjid tersebut tidak difungsikan sebagai lokasi salat Jumat.
Baca Juga: Silaturahmi ke Keluarga Pendiri NU, Mundjidah-Sumrambah Minta Restu
Hidayat menambahkan, pembagian lokasi jamaah ini juga berlaku untuk pelaksanaan salat Jumat. "Kebijakan tersebut berlaku mulai salat Jumat hari ini hingga ada pemberitahuan lebih lanjut," imbuh dia.
Kebijakan ini diambil, kata Hidayat, seiring dengan mulai kembalinya santri dan akan segera dimulainya aktivitas pembelajaran di pesantren. "Kami ingin memastikan bahwa seluruh jamaah salat bisa menjaga jarak fisik yang aman sesuai protokol kesehatan," tegasnya.
Meskipun dipisahkan dengan santri, masyarakat yang melaksanakan salat Id dan salat Jumat di Masjid Ulul Albab juga tetap diwajibkan memenuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Spirit Tebuireng, LPNU Jatim Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Nahdliyin
Selain Masjid Ulul Albab, santri putri Tebuireng juga menyelenggarakan salat Id di lokasi terpisah. Mereka menggelar salat Id di kompleks Pondok Putri Tebuireng dengan imam dan khatib perempuan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News