BANGSAONLINE.com - Perdana Menteri India Narendra Modi hari Rabu (5/8) ini, meletakkan pondasi untuk sebuah kuil Hindu, di atas situs masjid di wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim. Situs Ayodhya dan Kashmir terpecah dan menjadi konflik selama 30 tahun terakhir di India.
france24 memberitakan, kritikus melihat kebijakan itu sebagai upaya India membangun sekaligus menegaskan diri sebagai negara Hindu secara otoriter. Sebab, pemerintah mengorbankan 200 juta Muslim di India.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
"Ini membuatnya sangat populer, tetapi juga sangat kontroversial dan cukup memecah belah," kata Micheal Kugelman dari Wilson Center kepada AFP.
Ayodhya sebagai kota suci Hindu di India utara, telah lama menjadi garis patahan dalam perpecahan agama Hindu dan Islam, dan telah menjadi pemicu kekerasan sektarian.
Umat Hindu yang taat, percaya bahwa Lord Ram, dewa pejuang, lahir di sana sekitar 7.000 tahun lalu. Tetapi sebuah masjid dibangun di atas tempat kelahiran Lord Ram pada abad ke-16.
Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan
Pada 1980-an, sebuah gerakan Hindu mulai membuat agitasi agar masjid dihilangkan dan pada 1992 massa menghancurkannya dengan sekop, kapak, dan tangan kosong. Ini memicu kerusuhan agama yang menewaskan 2.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah Muslim.
Dilanjutkan pada jalur hukum, dan akhirnya, November tahun lalu, Pengadilan Tinggi India menyerahkan situs kepada umat Hindu. Dan akhirnya, diputuskan dibangun sebuah kuil pencakar langit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News