LAMONGAN (BangsaOnline) - Puluhan unggas jenis ayam petelur di Desa Geger Kecamatan Turi mati mendadak. Diduga ayam petelor ini terserang virus avian influenze (AI) atau flu burung. Peternak ayam telor, Umaroh (45) menyatakan kematian ayam ini telah berlangsung selama sepekan.
"Gejalanya mula-mula ayam tidak mau makan dan minum, selain itu warna mata pada ayam menjadi biru. Dan tak lama kemudian akan lemas dan mati", jelasnya.
Baca Juga: Seperti Flu, Covid-19 Tak Bakal Hilang dari Muka Bumi? Ini Saran Kiai Asep
Kejadian ini tidak hanya menyerang satu ayam, melainkan juga menjalar ke ayam-ayam yang lainnya.
"Kadang sehari ada dua atau tiga ayam yang mati kondisinya seperti itu", ujarnya
Untuk mengantisipasi dan menanggulangi penyebarannya, sejumlah peternak ayam mengumpulkan ayam mati tersebut kemudian membakarnya agar virus tidak menular.
Baca Juga: Buntut Kematian Unggas di Magersari, DKPP Mojokerto Curigai H5N1
"Kematian ayam ini, telah dilaporkan ke petugas peternakan setempat namun sampai saat ini belum ada jawabpan," tandasnya.
Hal senada juga menimpa ternak unggas bebek milik Safari Ranuwijaya ( 35) warga Desa Paji Kecamatan Pucuk Lamongan.
"Bebek saya mendadak mati beberapa ekor, ada yang dua ada tiga bahkan ada yang lima ekor sekaligus", ungkapnya.
Baca Juga: 14 Peneliti Unair Teliti Sampel Flu Burung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News