LAMONGAN (BangsaOnline) - Pengunjung Alun-alun Kota Lamongan tidak perlu was-was tertular flu burung dengan keberadaan sejumlah hewan unggas tersebut di alun-alun. Karena Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat sudah menyemprotkan desinfektan.
Destan, bahan kimia desinfektan tersebut disemprotkan Bupati Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi di kandang keanekaragaman hayati Alun-alun Kota Lamongan yang berisi sejumlah burung hias. Selain di Alun-alun, desinfentan untuk mencegah flu burung itu juga disemprotkan di Pasar Unggas Lamongan.
Baca Juga: Seperti Flu, Covid-19 Tak Bakal Hilang dari Muka Bumi? Ini Saran Kiai Asep
"Masyarakat tidak perlu was-was dengan isu flu burung. Karena kemarin begitu ada informasi dugaan hewan unggas mati akibat flu burung, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan langsung membatasi lalu lintas unggas dan melakukan penyemprotan desinfektan untuk mencegah penyebaran virus,"ujar Fadeli seusai penyemprotan di Pasar Unggas.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sukriyah menyebut instansinya memiliki stok disinfektan yang cukup untuk mencegah terjadinya wabah flu burung. Dia meminta masyarakat segera melaporkan jika menemui hewan ternaknya mengalami kematian yang tidak wajar.
"Pemilik hewan unggas yang mati agar segera melapor sehingga kami bisa melakukan tindakan pencegahan. Seperti melakukan lokalisasi dan penyemprotan desinfektan yang hari ini kami lakukan, "ujar Sukriya.
Baca Juga: Buntut Kematian Unggas di Magersari, DKPP Mojokerto Curigai H5N1
Penyemprotan itu sendiri dilakukan menyusul adanya sejumlah hewan unggas milik warga Lamongan yang diduga akibat flu burung. Yakni 30 ekor ayam petelur di Desa Geger Turi dan 530 ekor burung puyuh di Desa Wonokromo dan Takeranklating Kecamatan Tikung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News