BLITAR, BANGSAONLINE.com - Duta masker yang berkostum ala tentara Jepang, ala pejuang PETA hingga ala Presiden Soekarno berkeliling di seluruh pusat keramaian seperti pasar, fasilitas umum, pengguna jalan, dan perkampungan di Kabupaten Blitar.
Hal ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi Gerakan Jatim Bermasker. Mereka sengaja mengenakan pakaian unik untuk menarik perhatian warga sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan RI Ke-75.
Baca Juga: Terekam CCTV, Istri Anggota DPRD Blitar Jadi Korban Jambret saat Berkendara
Duta Masker ini ditunjuk dari perwakilan tiap kelompok masyarakat, baik pedagang, ibu-ibu, tokoh agama, dan relawan.
Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengatakan, Gerakan Jatim Bermasker merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI, diteruskan oleh Kapolda Jatim kepada seluruh jajaran Polres.
"Penggunaan masker dilakukan untuk menekan angka penularan Covid-19. Seperti kita tahu Covid-19 bisa menyebar melalui udara, maka dilakukan pencegahan dengan melaksanakan Gerakan Jatim Bermasker," ujar Fanani usai berkeliling bersama Duta Masker di Pasar Tradisional Kecamatan Wlingi, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
Dia menjelaskan, sebagian besar pedagang dan warga sudah disiplin menggunakan masker. Hanya beberapa orang yang tidak memakai masker dan langsung diberi masker untuk dikenakan.
"Jadi kami terus melakukan upaya sosialisasi Jatim Bermasker dan rutin mengecek apakah penggunaan masker sudah benar-benar dilaksanakan. Dari hasil pengecekan, sebagian besar masyarakat sudah menyadari pentingnya memakai masker di masa pandemi. Hanya sebagian kecil yang tidak pakai masker dan langsung kami beri masker untuk digunakan," kata Fanani.
Sosialisasi Gerakan Jatim Bermasker ini akan terus dilakukan sampai pandemi Covid-19 mereda. Dengan cara memberikan penjelasan kepada masyarakat dan pembagian masker gratis.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
"Kami akam terus melakukan sosialisasi sampai kondisi pandemi Covid-19 ini mereda. Jangan meremehkan Covid-19, karena tidak terlihat tapi berbahaya," imbuhnya. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News