Pilwali Surabaya 2020, Pertarungan Abang dan Hijau

Pilwali Surabaya 2020, Pertarungan Abang dan Hijau Andik Matulessy.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Kota Surabaya 2020 diprediksi bakal sengit jika yang muncul hanya dua pasangan calon. Hal ini diungkapkan Pakar Psikologi Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Andik Matulessy.

Menurut dia dua pasangan calon ini masing-masing punya konstituen yang sama-sama fanatik. Secara spesifik, Andik tidak menjelaskan siapa dua pasangan yang dimaksudnya. Andik mengindentikkan dua pasangan ini antara kaum 'abang' (merah) dan kaum 'hijau'.

Baca Juga: PDIP Ajak Warga Surabaya Lawan Kotak Kosong di Pilwali 2024

"Abang sangat masif dan fanatik, sedangkan kaum Hijau juga punya basis massa yang sangat patuh," terang pria alumnus UGM ini kepada bangsaonline.com Sabtu (15/8/2020).

Menurut Andik, berdasarkan sejarah Pilkada di Jatim, basis abangan selalu jadi pemenang dalam Pilwali. Tapi ketika ditanya kondisi Pilgub 2008 pasangan yang diusung kaum 'abangan' keok, Andik beralasan, karena calonnya waktu itu tidak sesuai harapan basis bawah dan tidak ada ikatan emosional yang kuat dengan grassroot.

"Jadi abang nanti tergantung siapa yang ditandingkan dengan calon yang diusung hijau. Kalau hijau tidak berhati-hati, malah akan kehabisan energi nanti," ulasnya.

Baca Juga: Penjaringan Bacawali PDIP Surabaya, Eri: Saya Daftar Bersama Pak Armuji

Lanjut Andik, pasangan calon tidak banyak menentukan suara di Pilwali Surabaya. "Dari sisi psikologis, warga Surabaya sebagian besar kelompok menengah ke atas dan berpendidikan. Biasanya mereka lebih waras dalam mengambil keputusan memilih," pungkasnya. (nf/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO