KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di tengah pandemi Covid-19, harga tomat dan timun di Kabupaten Kediri terjun bebas. Padahal di pasar, jumlah tomat dan timun tergolong tidak banyak. Disinyalir turunnya harga tomat dan timun itu, karena dampak Covid-19.
Saomal Abidin, Petani Tomat dan Timun Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri menyebut bahwa harga tomat sayur dari petani hanya Rp 1.000 per kilogram, sedangkan harga timun Rp 500 per kilogram.
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
"Dengan harga segitu, petani jelas akan rugi, karena tidak akan bisa menutup biaya produksi. Dengan jatuhnya harga tomat dan timun ini, petani berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah," kata Abidin, Jumat (21/8/2020).
Diakui oleh Abidin, harga tomat pernah mencapai Rp 8.000 per kilogram, sedangkan timun harganya pernah Rp 3.500 per kilogram. Tapi, lanjut Abidin, sejak wabah corona ini, harga tomat dan timun terus turun.
"Di pasar sebenarnya tidak ada barang, namun daya beli masyarakat yang memang turun drastis menyusul adanya pandemi ini. Biasanya beli 5 kg, kini mungkin hanya 1 kg atau di bawahnya," terang Abidin.
Baca Juga: Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Selain itu, ternyata tidak hanya tomat dan timun yang harganya turun, sayuran kubis juga turun drastis.
Kadeni, Warga Dusun Kromasan Desa Bendosari, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri mengaku menderita kerugian hingga Rp 5 juta karena harga kubis hasil tanamnya hanya dihargai Rp 1.000 per kilogram. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News