TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Tuban, Mohammad Miyadi menanggapi aksi puluhan Aktivis PMII yang menggelar demo di Kantor Dinsos P3A Tuban pada beberapa hari lalu. Menurut Miyadi, demo itu dilakukan karena mahasiswa PC PMII Tuban iri dengan adanya pendapatan pada program BPNT.
"Aksi tersebut lumrah karena mahasiswa ingin mengetahui dan mencari citra. Sebab, mereka tidak mengetahui ada persoalan di dalamnya. Keduanya, mereka juga iri dengan pendapatan," kata Miyadi, Kamis (27/8/2020).
Baca Juga: Tindak Lanjuti Raker, Komisi I DPRD Tuban Sampaikan Aspirasi ke Kementerian PU
Kata dia, saat ini semua kejadian penyimpangan yang ada sudah dievaluasi, baik pelaksana maupun supplier. Sehingga jika mahasiswa demo itu wajar karena mereka tidak mengetahui persoalan di dalamnya.
"Karena sampai sekarang pendapatan yang didapat belum ada, dan yang lain sudah dapat," tambah Miyadi.
Setelah adanya berbagai temuan seperti di Desa Socorejo Kecamatan Jenu, lanjut Miyadi, DPRD Tuban sudah meminta kepada Dinsos P3A Tuban agar segera melakukan evaluasi penyaluran program BPNT.
Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban
"Saya minta dinsos segera melakukan evaluasi," paparnya.
Diketahui sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Tuban melakukan aksi demo jilid II di depan Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban.
Mereka meminta agar dinas terkait segera membenahi penyaluran program Bantuan Pangan NonTunai (BPNT). Para mahasiswa menilai program yang seharusnya untuk mengentaskan kemiskinan tersebut disalahgunakan oleh oknum untuk mencari keuntungan. (gun/zar)
Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News