SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Salah satu koran harian yang terbit di Jawa Timur adalah HARIAN BANGSA. Koran yang didirikan M Mas’ud Adnan ini terbit pertama pada 1 Maret 2000. Yang menarik, HARIAN BANGSA tidak hanya menyajikan berita nasional dan daerah Jawa Timur tapi juga tentang agama. Otomatis HARIAN BANGSA memiliki pangsa pasar jelas: pembaca dan pelanggan fanatik.
HARIAN BANGSA berkantor pusat di Surabaya. HARIAN BANGSA menempatkan dua wartawan hingga tiga wartawan pada setiap kota dan kabupaten seluruh Jawa Timur. Bahkan ada yang lima wartawan dalam satu kabupaten.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Para wartawan itu berdomisili di kota dan kabuparen masing-masing. Sehingga mereka dekat para pembaca HARIAN BANGSA. Maka wajar, jika pembaca dan pelanggan HARIAN BANGSA tersebar di 38 kota dan kabupaten se-Jawa Timur. Bahkan sebagian juga di perbatasan Jawa Tengah.
(M Mas'ud Adnan menyantuni para anak yatim pada setiap even yang digelar HARIAN BANGSA. foto: harian bangsa)
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia
Salah satu kemasan yang banyak memikat pembaca HARIAN BANGSA adalah rubriknya yang khas. Yaitu Tafsir Al-Quran Aktual dan Tanya Jawab Islam.
“Belum pernah ada Koran Harian yang menyajikan Tafsir Al-Quran tiap hari. Karena kalau penulisnya bukan ulama hebat, alim, dan produktif, gak mungkin bisa,” kata M Mas’ud Adnan, pendiri HARIAN BANGSA kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (28/8/2020).
Menurut Mas'ud Adnan, umumnya media yang menyajikan Tafsir Al-Quran itu hanya majalah yang terbit setengah bulan atau satu bulan sekali.
Baca Juga: Tambah Wawasan soal Dunia Jurnalistik, Siswa SMA AWS Kunjungi Kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE
“Siapa yang bisa istiqamah nulis tiap hari. Sulit kan?,” kata Mas’ud Adnan lagi. Karena itu ia bersyukur HARIAN BANGSA memiliki Dr. KH. Ahmad Musta’in Syafii, M.Ag, ulama dari Pesantren Tebuireng Jombang, yang mengasuh rubrik Tafsir Al-Quran Aktual tiap hari.
Menurut Mas’ud Adnan, Kiai Mustain Syafi’i adalah seorang hafidz (hafal al-Quran 30 juz) sekaligus pakar tafsir yang menguasai bahasa Arab, termasuk gramatikanya.
Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana
“Saya tahu, karena saya banyak mengaji ke beliau saat nyantri di Tebuireng. Saya ngaji kitab ke beliau, termasuk kursus bahasa Arab di Markazullughah. Saat saya Aliyah, saya juga diajar beliau,” tutur Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng.
M. Mas’ud Adnan sendiri dikenal sebagai jurnalis sekaligus penulis. Terutama tentang politik, sosial, agama, NU dan Gus Dur. Pria asal Bangkalan Madura itu menulis sejak duduk di Madrasah Tsanawiyah di Tebuireng.
Namun tulisannya mulai dimuat di Jawa Pos sejak ia kelas 1 Madrasah Aliyah Tebuireng. Sejak itu ia banyak menulis di media Jakarta, meski ia masih duduk di Madrasah Aliyah. Saat itu banyak menulis tentang masalah politik, agama dan kemahaiswaan.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Tentukan Hak Asuh, Nabi Sulaiman Hendak Potong Bayi Pakai Golok
Ia lalu melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) dan Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair).
(Tradisi yang mengakar di HARIAN BANGSA adalah selalu menyantuni para anak yatim, terutama setiap menggelar event. Tampak M Mas'ud Adnan memberikan pucuk tumpeng kepada anak yaim. foto: harian bangsa)
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Selain rubrik Tafsir Al-Quran Aktual, HARIAN BANGSA juga menyajikan rubrik Tanya Jawab Islam. Rubrik interaktif dengan pembaca ini diasuh Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA.
“Kiai Imam Ghazali Said adalah pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya,” tutur Mas’ud Adnan.
Selain itu, tutur Mas’ud Adnan, Kiai Imam Ghazali Said juga dosen di Unversitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. “Beliau dulu kuliah di Al-Azhar Mesir, lalu melanjutkan di Universitas Khortum Sudan. Belum lama ini dikukuhkan sebagai guru besar oleh UINSA Surabaya,” kata Mas’ud Adnan.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Bukan hanya itu, HARIAN BANGSA juga menyajikan rubrik Religia sebanyak dua halaman penuh. “Konten rubrik ini full agama,” jelas Mas’ud Adnan sembari menegaskan bahwa rubrik ini menyajikan tasawuf, fiqh, tokoh Islam, khasanah Islam, dan semua peristiwa keagamaan.
Namun secara umum HARIAN BANGSA sama dengan media lain. Yaitu menyajikan berita nasional, regional, internasional, politik, iptek, hukum, keamanan, pembangunan, sosial, birokrasi, pesantren, keagamaan, ormas, ekonomi, pemuda, olahraga, informasi, komunikasi, kesehatan, perhubungan, penerbangan, tenaga kerja, transmigrasi, pedesaan, perdagangan, industri, pariwisata, budaya, pendidikan, pertanian, perhutanan, perkebunan, perikanan, kelautan, dan berita-berita lain, terutama berita daerah.
Menurut Mas’ud Adnan, HARIAN BANGSA terus berkembang. “Alhamdullah barakah,” katanya. Namun tentu saja para pengelola HARIAN BANGSA juga mengikuti perkembangan teknologi informasi, terutama digital.
Baca Juga: Saya Dilamar Laki-Laki yang Statusnya Pernah Adik, Keluarga Melarang, Bagaimana Kiai?
Maka pada 1 Juli 2014, HARIAN BANGSA melaunching BANGSAONLINE.COM. Kini media online ini berkembang pesat. Seperti HARIAN BANGSA, BANGSAONLINE.COM juga menjadi referensi para tokoh, birokrat, ulama, kiai, pengusaha, politikus, kepala daerah, anggota DPR/DPRD, dan tentu saja para aktivis, mahasiswa, guru, dosen, pakar, praktisi hukum, buruh dan milenial.
Bahkan pada 1 Juli 2020 HARIAN BANGSA juga melaunching BANGSA TV atau BANGSAONLINE TV. “Ini merespons rencana pemerintah yang akan menuju TV digital,” kata Mas’ud Adnan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News