BONDOWOSO (BangsaOnline) - Pembayaran Gula petani di Pabrik Gula Prajekan Bondowoso hingga kini masih tersendat. Akibatnya musim tanam tahun ini, petani mengeluhkan biaya tanam. Diungkapkan Hasan, perwakilan dari petani tebu, pembayaran gula petani hasil lelang semestinya harus sudah terbayar sesuai jadwal, agar tidak menggangu biaya garap.
"Dengan masih ngendon nya uang petani di pabrik, secara otomatis biaya garap terganggu," terang Hasan, jumat (23/1/2015). Diterangkan, sekitar Rp.50 Miliar uang petani hasil penjualan gula di PG.Prajekan Bondowoso hingga kini belum terbayar sepenuhnya. Semestinya, masih kata Hasan, bersadarkan kesepakatan yang dibuat, satu bulan pasca gula petani dilelang dan dibeli investor, petani sudah bisa menerima hak nya.
Yunianta Kasie SDM PG.Prajekan Bondowoso tidak membantah hal tersebut. Diakui jika uang petani sebagian masih belum terbayarkan. "Pembayaran hasil penjualan gula petani telah dilakukan, namun ada yang masih belum menerima," terang Yunianta kepada wartawan.
Keterlambatan pembayaran, menurut Yunianta disebabkan investor selaku pemenang tender lelang gula petani belum bisa membayar secara langsung. Selain itu, pihak PG tidak bisa mengeluarkan dana talangan, lantaran pihak bank tidak lagi memberikan pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News