Sering Macet, Jalan Nasional Madura Perlu Pelebaran, Kementerian PUPR-BPWS Harus Sinergi

Sering Macet, Jalan Nasional Madura Perlu Pelebaran, Kementerian PUPR-BPWS Harus Sinergi H. Syafiuddin, anggota Komisi V DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I K/L, Selasa (8/9/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

BANGKALAN, BANGSAONELINE.com - H. Syafiuddin, anggota Komisi V menyoroti pembangunan infrastruktur jalan nasional di yang tidak pernah ada pelebaran, apalagi penambahan selama puluhan tahun ini. Padahal intensitas kendaraan roda 4 dan 2 meningkat tajam. Bahkan sering mengalami kemacetan di dekat pasar-pasar tradisional.

Ia menyesalkan yang tidak pernah memberikan ruang pembangunan infrastruktur jalan nasional. "Bahkan sendiri tidak konsen kepada pembangunan jalan nasional, sesuai amanat Perpres 27 tahun 2008," kata Syafiuddin kepada wartawan sesaat sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I K/L Mitra Kerja Komisi V , Selasa (8/9/2020)

Baca Juga: Syafiuddin Sosialisasikan 4 Pilar di Pondok Pesantren Manbaul Hikam

"Saat ini, kita menjadi ambigu, siapa yang harus bertanggung jawab terkait penambahan atau pelebaran jalan nasional di , apakah PUPR atau , karena saat ini PUPR dan tidak dapat melaksanakan," ujarnya.

Menurut Ba Syafi - sapaan akrabnya, perlu sentuhan investor nasional bahkan asing agar laju percepatan pembangunan ekonomi cepat terealisasi. Karena tidak mungkin mengandalkan APBD, apalagi APBD hanya Rp 10 Triliun.

Baca Juga: 7 Mahasiswa Asing Program UTISS Hadir di Wisuda ke-37 Universitas Trunojoyo

"Kita minta jangan sampai menunggu perekonomian maju atau investor datang baru jalan diperbaiki atau di bangun," jelasnya di ruang Komisi V .

Ia mendesak agar pembangunan sarana dan prasarana (sarpas) harus menjadi prioritas. "Selain itu kejelasan apakah atau yang dapat mengeksekusi atau merealisasikan pembangunan infrastruktur jalan di ," ujarnya

Baca Juga: Rapat Bersama Banggar DPR-RI, Pj. Gubernur Jatim: Momen Salurkan Aspirasi Pembangunan Daerah

Menurut politikus PKB itu, saat ini intensitas kendaraan lokal mengalami peningkatan, sehingga jalan tidak memadahi. "Dan ini bukan hanya berdampak kepada pertumbuhan ekonomi, dengan kepadatan kendaraan berakibat angka kecelakan semakin meningkat setiap tahunnya, termasuk kemacetan meningkat, tapi juga jarak tempuh semakin lama dan lambat," ucapnya

Karena itu, ia minta Kementeren PUPR proaktif untuk pembangunan infstruktur jalan di . "Jangan sampai beban tersebut dipasrahkan kepada , sementara alokasi anggaran minim. Sekali lagi minta dan segera mensinergikan terkait progran penambahan serta pelebaran jalan nasional di ," harapnya. (uzi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Minta Pesawat yang Bisa Mendarat di Matahari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO