LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Untuk mendukung ketersediaan air irigasi pertanian, Pemkab Pasuruan kembali menggelontorkan anggaran Rp 7,8 miliar dari DAK untuk memperbaiki jaringan irigasi yang mengalami kerusakan parah. Ada 7 titik irigasi di sejumlah kecamatan yang akan diperbaiki.
Demikian disampaikan Plh Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang, Ir. Hanung Widya Sasangka. Menurutnya, kondisi jaringan irigasi pertanian di 7 titik tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Imbasnya, ketersediaan air irigasi bagi para petani tidak maksimal. Mereka kesulitan untuk menggarap sawah karena air banyak yang terbuang.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
"Untuk penanganan perbaikan jaringan dilakukan mulai dari hulu sampai hilir, sehingga tujuannya adalah untuk mendukung ketersedian air irigasi bagi para petani," ujarnya.
Hanung merinci 7 titik irigasi yang dibangun tahun 2020 ini, yaitu di Jl. Beji Kecamatan Grati senilai Rp 3 miliar, Jl. Moyo Kecamatan Gondangwetan Rp 650 juta, Jl. Sukun Rp 1,25 miliar, Jl. Ketanireng Kecamatan Sukorejo Rp 790 juta, JI. Sekarputih Rp 650 juta, Jl. Wringinanom Rp 1 miliar, dan Jl. Sumberpangak Kejayan Rp 300 juta.
"Tujuh titik jaringan irigasi tersebut saat ini proses pengerjaan oleh pihak rekanan. Waktu pengerjaan yakni 120 hari kerja," jelasnya.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Agar pelaksanaan pembangunan bisa rampung sesuai dengan kontrak kerja, pihaknya mengaku terus memantau progres pembangunan di lapangan. "Kita juga menganggarkan jasa pengawasan di 7 titik tersebut sebesar Rp 225 juta. Kita berharap para kontraktor pemenang tender bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu," harap Hanung. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News